PORTAL MAJALENGKA - Setelah makamnya dikunjungi Gus Dur, nama KH Abdul Halim Leuwimunding semakin banyak dicari masyarakat.
KH Abdul Halim banyak mencatat dokumen-dokumen strategis dalam setiap sejarah penting bangsa ini, karena posisinya sebagai Katib Tsani dalam kepengurusan PBNU awal (1926).
Dibuktikan dengan penemuan naskah kitab yang berjudul “Sejarah Perjuangan Kiyahi Haji Abdul Wahhab” yang ditulis oleh KH Abdul Halim Leuwimunding.
Ini merupakan karya KH Abdul Halim (1898-1972 M), salah satu pendiri organisasi Nahdtalul Ulama (NU) yang berasal dari Pasundan (Jawa Barat), tepatnya dari Leuwimunding Majalengka.
Catatan Kuno tersebut ditulis dalam bahasa Melayu-Indonesia beraksara Arab (Jawi-Pegon) dalam bentuk “nazhaman” (puisi Arab).
Kitab yang berjudul “Sejarah Perjuangan Kiyahi Haji Abdul Wahhab” (KH. Abdul Wahhab Hasbullah), menerangkan proses sejarah pendirian dan perjuangan NU dari masa ke masa.
KH Abdul Halim Leuwimunding adalah salah satu murid terdekat dari KH Abdul Wahhab Hasbullah (Tambak Beras Jombang). Kyai Abdul Halim salah satu kader andalan NU saat itu.
Ketika ikut sama-sama membidani kelahiran NU pada tahun 1926 M di Surabaya, KH Abdul Halim Leuwimunding menjadi salah satu pendiri termuda (selain KH As’ad Syamsul Arifin, Asembagus Situbondo).