Sosok Nyimas Gandasari Panglima Perang Perempuan yang Sangat Sakti Murid Sunan Gunung Jati

- 11 Mei 2022, 14:30 WIB
Sosok Nyimas Gandasari Panglima Perang Perempuan yang Sangat Sakti Murid Sunan Gunung Jati
Sosok Nyimas Gandasari Panglima Perang Perempuan yang Sangat Sakti Murid Sunan Gunung Jati /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Sosok Nyimas Gandasari merupakan salah satu murid Sunan Gunung Jati yang sangat sakti.

Nyimas Gandasari memiliki ilmu kesaktian yang luar biasa hasil berguru kepada Sunan Gunung Jati.

Kesaktian yang dimiliki Nyimas Gandasari ini hingga dipercaya menjadi Panglima Perang oleh Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Kenakalan Pangeran Jaya Kelana Putra Sunan Gunung Jati Hingga Diasingkan dari Kesultanan Cirebon

Memiliki sejarah yang sangat dramatis dan panjang tentang asal-usul dari sosok Nyimas Gandasari.

Inilah asal-usul Nyimas Ganda Sari dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Bung Fei. 

Nyimas Gandasari menjadi salah satu tokoh wanita yang kisahnya diceritakan dalam banyak naskah sejarah Cirebon. 

Baca Juga: Pangeran Brata Kelana Wafat Oleh Para Perompak, Sunan Gunung Jati Murka Utus Jaka Taruna Untuk Menghabisinya

Tokoh Nyimas Gandasari dikemudian hari menjadi terkenal karena ia merupakan Panglima Perang andalan Kesultanan Cirebon.

Menjadi satu-satunya dari kalangan wanita yang menjadi panglima perang kesultanan Cirebon.

Bukan hanya itu saja, Nyimas Gandasari juga menjadi cikal bakal berdirinya Desa Panguragan, Cirebon.

Baca Juga: Pangeran Brata Kelana Wafat Oleh Para Perompak, Sunan Gunung Jati Murka Utus Jaka Taruna Untuk Menghabisinya

Siapa sangka kalau Nyimas Gandasari sudah menjadi piatu sejak bayi, bahkan ibunya meninggal kala ia belum diberi nama,

Sangat dramatis perjalanan tentang kisah asal-usul dari sosok panglima perang wanita Nyimas Gandasari ini.

Dikisahkan berawal dari perjalanan Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rarasantang untuk pergi menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: Silsilah Nasab Sunan Gunung Jati, Sambung Hingga Ke Rosulullah SAW, Berdasarkan Naskah Jawa Kuno

Dua kakak beradik putra Prabu Siliwangi ini melakukan perjalanan untuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji.

Singkat cerita Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rarasantang berhasil sampai ke Makkah dan menunaikan ibadah haji.

Namun Pangeran Walang Sungsang harus berpisah dengan adik kesayangannya Nyimas Rarasantang,

Hal ini karena Nyimas Rarasantang menikah dengan Syarif Hud penguasa Mesir saat itu.

Pangeran Walang Sungsang akhirnya pulang tanpa sang adik kesayangannya Nyimas Rarasantang.

Ditengah perjalanan pulang, sebelum sampai ke Cirebon, Pangeran Walang Sungsang mampir di Kerajaan Pasai.

Dan saat Pangeran Walang Sungsang berada di Pasai, Kerajaan Pasai tengah dilanda wabah penyakit yang mematikan.

Bukan hanya rakyatnya yang terkena wabah penyakit tersebut, bahkan raja dan juga permaisurinya terkena wabah itu.

Pangeran Walang Sungsang dikenal memiliki kemampuan lebih dalam ilmu pengobatan.

Pangeran Walang Sungsang akhirnya ikut membantu untuk membuatkan obat wabah yang melanda di negeri Pasai.

Hingga beberapa rakyat bisa berhasil selamat dari wabah penyakit yang mematikan itu.

Bahkan Raja Pasai pun bisa kembali pulih karena berhasil diobati oleh Pangeran Walang Sungsang.

Namun naas bagi permaisuri sang raja, yang saat itu sedang hamil 9 bulan, tidak berhasil diselamatkan oleh Pangeran Walang Sungsang.

Tetapi bayi yang ada dalam kandungan sang permaisuri raja Pasai beruntung bisa diselamatkan.

Bayi itulah yang kelak dikenal dengan nama Nyimas Ganda Sari.

Nyimas Ganda Sari kecil yang ditinggal wafat Ibunya itu selalu menangis, namun anehnya ketika di timang Pangeran Walang Sungsang bayi ini akan terdiam.

Melihat keanehan itu Raja Pasai akhirnya mempercayakan Bayi Nyimas Ganda Sari kepada Pangeran Walang Sungsang.

Nyimas Gandasari diserahkan untuk dididik dan besarkan oleh Pangeran Walang Sungsang.

Bukan hanya itu saja, Raja Pasai mempercayai Pangeran Walang Sungsang, lantaran ia tahu kalau sang Pangeran adalah seorang putra raja.

Akhirnya bayi Nyimas Ganda Sari dibawa pulang ke Cirebon oleh Pangeran Walang Sungsang.

Nyimas Ganda Sari kelak ketika tumbuh dewasa menjadi murid Sunan Gunung Jati sekaligus menjadi panglima perang Kesultanan Cirebon.

Itulah sekelumit kisah tentang asal-usul Nyimas Gandasari Putri dari Raja Pasai, yang menjadi panglima perang kepercayaan Sunan Gunung Jati, Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer: sejarah memiliki banyak versi yang berbeda, tidak menutup kemungkinan penuturan dalam artikel ini banyak perbedaan dengan versi lainnya.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah