PORTAL MAJALENGKA - Lebaran atau hari raya idul fitri menjadi satu momen yang sangat ditunggu oleh kaum muslimin di dunia, tidak terkecuali di Majalengka.
Suasana hari raya idul fitri yang sangat dinanti untuk bisa berkumpul dengan keluarga, saudara atau pun para sahabat yang sudah lama tidak bersua.
Saling melepas rindu antara anak dengan orang tua, teman main semasa kecil, dan bahkan bisa dijadikan waktu untuk reuni bersama teman semasa sekolah.
Ada satu hal yang menarik dan langka, di salah satu desa di Kabupaten Majalengka dalam memeriahkan hari raya idul fitri ini.
Tepatnya di Desa Ligung Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka. Di desa Ligung ini ada satu hal yang berbeda dari desa lainnya.
Dalam memeriahkan lebaran atau hari raya idul fitri di Desa Ligung selalu mengadakan acara dari mulai masuk waktu maghrib hingga siang hari raya.
Baca Juga: BERAPA GAJI PPK, PPS, KPPS, Panwascam, PKD dan Pengawas TPS di Pemilu 2024
Seperti sudah menjadi agenda rutinan setiap hari raya, masyarakat desa ini selalu mengadakan pawai obor pada malam hari raya.
Setelah selesai pawai obor yang diikuti semua warga masyarakat, kegiatan akan dilanjutkan dengan mengumandangkat takbiran di setiap masjid dan juga mushola.
Suara takbir akan terdengar bersahut-sahutan antara musholah satu dengan mushola atau masjid lainnya hingga waktu sholat shubuh tiba.
Baca Juga: DIJULUKI KOTA WALI, Sejarah Asal-usul Cirebon dari Pangeran Walangsungsang Hingga Sunan Gunung Jati
Dan dilanjutkan dengan sholat sunnah idul fitri secara berjama'ah dan juga bermusafahah, saling bersalaman dan saling maaf memaafkan.
Sesuatu yang lain di Desa Ligung ini adalah adanya warung amal. Warung amal ini menyediakan Lotek atau Pecel Gratis.
Salah satu warga yang setiap tahun menyediakan lotek gratis ini yaitu Haji Udin, ia setiap tahunnya selalu menyiapkan semuanya untuk acara ini.
Setiap warga yang mau lotek gratis diperbolehkan memintanya secara cuma-cuma. Namun, mereka harus mengulek bumbu sambal lotek sendiri.
Adapun bumbu dan juga sayur mayurnya telah disiapkan semuanya oleh Haji Udin.
"Iya, mungkin hanya di desa ini yang setiap tahunnya ada lotek gratis" ujar Rudi salah seorang warga Desa Ligung.
"Ini pasti antri pada ngulek sendiri, bebas mau bikin berapa saja," tutur Rudi.
Dan yang lebih uniknya lagi, bukan hanya ibu-ibu saja yang antri untuk membuatnya. Tapi, anak muda juga bapak-bapak ikut antri untuk ikut membuat sendiri.***