Varian COVID-19 India Sudah Sampai Kudus Jateng, Warga Diminta Waspada karena Penularannya Cepat

13 Juni 2021, 15:45 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usul gerakan 5 hari di rumah aja Kudus mengiat varian baru Covid-19 India tersebar di Kudus /Dok. Humas Prov. Jateng

PORTAL MAJALENGKA - Virus varian baru COVID-19 dari India ditemukan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah.

Virus COVID-19 dari India ini merupakan yang pertama di Jateng. Warga diminta waspada karena penularannya sangat cepat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan, varian baru virus COVID-19 sudah masuk di Kudus.

Baca Juga: Tegang di Pinggir Lapangan, Detak Jantung Eriksen Sempat Berhenti, Ini Kesaksian Dokter

"Maka, masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding virus varian sebelumnya," kata dia dilansir dari Antara.

Untuk menghindarinya, kata dia, harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama saat berada di antara banyak orang, jangan sekali-kali melepas masker.

Ia mengusulkan lima hari di rumah saja, sehingga orang tua, lanjut usia (lansia), anak-anak jangan keluar rumah.

Baca Juga: Blak-Blakan, Prabowo Ungkap Kisah Hideyoshi Vs Tokugawa dan Abraham Lincoln Alasan Mau Jadi Anak Buah Jokowi

Silakan keluar rumah ketika ada kepentingan yang sangat mendesak, dan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) diperbanyak.

Menurut dia, untuk memutus mata rantai penularan virus varian baru tersebut, harus dilakukan bersama-sama. Pemerintah Pusat akan membantu, termasuk Pemprov Jateng juga akan membantu, serta mengomunikasikannya dengan kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Pati, Grobogan, dan Demak.

Kabupaten Grobogan, kata Ganjar, juga sudah menerapkan kebijakan di rumah saja. Kalaupun masih ada yang keluar rumah, perlu dilakukan operasi yustisi.

Baca Juga: Blak-Blakan, Prabowo Ungkap Kisah Hideyoshi Vs Tokugawa dan Abraham Lincoln Alasan Mau Jadi Anak Buah Jokowi

Guna memastikan apakah virus corona varian baru dari India hanya ditemukan di Kudus atau daerah lain, pemeriksaan sampel genome pasien COVID-19 diperbanyak dengan mengambil sampel dari beberapa kabupaten.

Selain itu, Pemprov Jateng juga mengajukan bantuan ke pusat karena Kudus yang pertama.

"Saya sempat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya hanya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus, terus bertambah menjadi delapan kabupaten dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin ini pasti varian baru," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menambahkan bahwa pemeriksaan sampel genome pasien COVID-19 dari beberapa kabupaten, sudah dikirim ke laboratorium di UGM, Balitbangkes dan laboratorium pusat.

Hasilnya, kata dia, baru bisa diketahui setelah dua pekan karena sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa mendeteksi secara cepat.

Untuk menelusuri temuan varian baru tersebut, juga bukan perkara mudah, karena temuannya bukan dalam skala satu rukun tetangga (RT) melainkan lebih luas.[]

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler