PORTAL MAJALENGKA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjawab pertanyaan publik dibalik keputusan politiknya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju setelah kalah dari rivalnya Joko Widodo dalam Pilpres 2019 silam.
Prabowo Subianto mengaku punya alasan historis dibalik keputusan itu.
"Jadi ini (keputusan bergabung dalam kabinet presiden Jokowi) saya belajar ini dalam sejarah. Saya belajar dalam sejarah. Yang saya belajar ini menjadi semacam panduan untuk saya (sebelum memutuskan)," katanya saat tampil di Podcast Deddy Corbuzier, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Tegang di Pinggir Lapangan, Detak Jantung Eriksen Sempat Berhenti, Ini Kesaksian Dokter
Dia mengatakan, belajar dari peristiwa bersatunya dua pejuang besar Jepang, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Leyasu. Dia menyebutkan kedua pejuang Jepang itu sama-sama kuat, sama-sama hebat.
Suatu ketika, kedua tokoh penentu kemajuan Jepang itu nyaris bentrok dan berperang. Tetapi, sehari menjelang peperangan, Hideyoshi memilih berunding dengan. Tokugawa.
"Kemudian (saat perundingan) Hidoyoshi bilang (ke Tokugawa), anda liat di belakang saya ini. Tentara saya kuat, semangat, jumlahnya banyak," kata Prabowo yang didengar dengan seksama oleh Mentalis Deddy Corbuzier sebagai tuan rumah acara itu.
Baca Juga: Sepatu Kordinator Pungli di JICT Tanjung Priok Seharga Rp2,7 Juta, Akhirnya Dikarungi
"Tapi saya liat tentara anda semangat, kuat, jumlahnya banyak. Besok bisa saja anda (Tokugawa) menang atau saya (Hideyoshi) menang. Tapi, kalaupun saya menang, anak buah saya akan banyak yang mati. Kalau kau menang, anak buahmu juga akan banyak mati dan terluka," sambung dia.