Tidak Hanya Kota Angin, Majalengka Juga Punya Julukan Lain. Selengkapnya Cek Disini!

- 6 September 2020, 11:12 WIB
Terasering Panyaweuyan di kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka
Terasering Panyaweuyan di kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka /instagram.com/rikza_zainul_umam/

PORTAL MAJALENGKA - Majalengka adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang di sebelah barat, Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Cirebon di timur, dan Kabupaten Kuningan, serta Kabupaten Ciamis di selatan.

Sebagai kota kabupaten sudah barang tentu daerah ini mempunyai julukan tersendiri yang khas dan melekat.

Semakin ke sini, Majalengka kian menggeliat dan bersolek. Perubahan yang dirasakan pun cukup signifikan terutama dari segi infrastruktur dan wisata.

Baca Juga: Telstar 18, Bola Buatan Majalengka yang langganan dipakai di Piala Dunia

Perubahan ini terjadi tatkala ada megaproyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, dan dibukanya dua jalur tol.

Seiring perkembangan Majalengka yang semakin pesat, julukan untuk kota ini pun menjadi beragam dan mengalami perubahan.

Julukan tersebut meskipun tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, namun paling tidak bisa mewakili kondisi Majalengka dan menjadi identitas yang khas dan melekat pada Majalengka.

Lalu apa saja julukan untuk Majalengka, selain disebut sebagai Kota Angin? 

Baca Juga: Melihat Daerah Terluar dan Batas-batas Wilayah Kabupaten Majalengka

1. Kota Pensiun

Sebutan ini sering diucapkan oleh mantan Bupati Majalengka periode 2008-2018 Sutrisno. Sebab, dulu Majalengka itu sepi, sepi dari aktivitas ekonomi maupun lalu lintas.

Dengan kata lain jauh dari hingar bingar modernitas, sehingga identik dengan sebutan kota kaum pensiunan.

Mungkin karena orang pensiun kebanyakan hanya hidup apa adanya dan mengandalkan uang pensiun, tidak memiliki kreativitas, maka kota pun menjadi sepi tanpa aktivitas yang berarti.

Julukan kota pensiun ini dulu sangat melekat bagi Majalengka.

Baca Juga: Shin Tae-yong : Kalah Lawan Bulgaria Bukan Masalah

2. Kota Seribu Curug

Eksplorasi alam Majalengka baru dilakukan belakangan ini. Dari hasil eksplorasi tersebut disimpulkan bahwa Majalengka merupakan salah satu surga tersembunyi.

Pasalnya Kabupaten Majalengka memiliki alam yang sangat mempesona, terbukti dari banyaknya ditemukan berbagai tempat wisata dengan pemandangan yang sangat indah.

Sebagian tempat wisata di Majalengka ini masih tersembunyi dan masih jarang dikunjungi oleh para wisatawan.

Baca Juga: Potensi Politik Uang Ada di Pilkada Apapun

Salah satu yang lagi booming di Majalengka adalah ditemukannya banyak curug atau air terjun yang mengagumkan. Dari sinilah maka Majaalengka memiliki julukan baru sebagai kota seribu curug.

Curug yang terkenal di Majalengka diantaranya Curug Sempong, Curug Tonjong, Curug Sawer, Curug Muara Jaya, Curug Embun Pelangi, Curug Cibali, Curug Ciladug, dan masih banyak yang lainnya.

Baca Juga: Emil : Kenaikan Tarif Tol Tidak Bijak

3. Kota Ibadah

Kota Ibadah ini sebenarnya singkatan dari Iman, Bersih, Aman, Damai, dan Hijau. Dulu, saat datang ke Majalengka pasti dimana-mana melihat tulisan Majalengka Ibadah.

Seiring berjalan waktu julukan Majalengka ibadah makin pudar dan tergerus bahkan hampir hilang.

Kota Ibadah sendiri sebenarnya diambil dari visi kepala daerah pada waktu itu sekitar periode 1998-2008.

Baca Juga: Cerita Pengusaha Sukses Asal Majalengka Menembus Bisnis di Dunia Internasional

4. Kota Kecap

Julukan ini mungkin karena jaman dulu Majalengka menjadi salah satu sentra produksi dan pemasok kecap yang terbesar di tanah air.

Masyarakat Majalengka sudah tidak asing dengan tiga merek kecap Majalengka, yakni kecap Maja Menjangan (MM) kecap Segi Tiga, dan kecap Tiga Matahari atau kecap Tjun Teng.

Kecap MM merupakan produk kecap tertua di Majalengka yang diproduksi sejak tahun 1940 sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Berkunjung ke Majalengka, Jangan Lupa Datang ke 9 Tempat wisata ini!

Kecap MM diproduksi warga Majalengka bernama H Saad Wangsadidjaja, di jalan Suha Majalengka. Dari tangan Saad kecap Maja Menjangan hingga kini masih bertahan dan sangat disukai.

Sedangkan kecap Segi Tiga yang mulai diproduksi tahun 1959 di Jalan Raya Tonjong Majalengka dan diprakarsai tiga orang sehingga dinamai kecap Segi Tiga. Mereka adalah H Lukman, Endek, dan Aman.

Baca Juga: Jamsostek Coret 1,6 Juta Penerima BLT Rp 600 Ribu, Cek Nama Anda Disini!

Sementara kecap merek Tiga Matahari atau Tjun Teng termasuk produksi tertua, yang didirikan warga keturunan Tionghoa.

Ketiga merek kecap tersebut memiliki keistimewaan, selain memiliki cita rasa yang tinggi juga tahan lama sampai 2 tahun meski tanpa bahan pengawet.

Mungkin alasan itulah yang membuat Majalengka disebut Kota Kecap.

Baca Juga: Tumbuhan Langka, yang Hanya Ada di Indonesia

5. Kota Wisata dan Penerbangan

Julukan ini mulai muncul setelah dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati.

Kehadiran Bandara ini akan mempengaruhi Majalengka secara signifikan.

Terlebih ada rencana dari pemerintah untuk memindahkan penerbangan di Bandung ke Majalengka.

Baca Juga: Hingga 5 September 2020, Ini Sebaran Covid-19 di 34 Provinsi

Selain itu ada pula sebuah taman yang di dalamnya terdapat sebuah pesawat, yang dinamakan taman dirgantara.

Dari alasan itulah tak heran jika julukan kota penerbangan atau dirgantara akan semakin melekat pada Majalengka.

Baca Juga: 3M Prokes ka Kober Murid Yatim Piatu ti Bhabinkamtibmas Polsek Majalengka Kota

6. Kota Angin

Majalengka disebut Kota Angin. Entah apa yang menjadi penyebab kota ini disebut kota angin.

Mungkin karena anginnya banyak atau anginnya kencang. Tapi entah juga sih, pasalnya kadang di Majalengka angin tidak berhembus kencang, sama aja dengan wilayah lainnya.

Memang pada waktu-waktu tertentu hembusan angin di Majalengka sangat kencang meskipun tak ada hujan.

Baca Juga: Kejari Majalengka Malire ka Wartawan, Masrahkeun Sembako jeung Masker

Artinya mau hujan atau tidak, hembusan angin di Majalengka cukup kencang dan memiliki khas tersendiri.

Angin ini mungkin karena pengaruh letak geografisnya yang berada di kaki Gunung Ciremai, sehingga hembusan anginya begitu kencang.

Asal sobat tau, satu-satunya di wilayah III Cirebon, yang ada Badan Meterologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) adalah di Majalengka tepatnya di Kecamatan Jatiwangi.

Baca Juga: Mengintip Sirkuit Mandalika, Race MotoGP 2021 di Indonesia

Keberadaannya BMKG ini tiada lain untuk memantau suhu dan cuaca di wilayah Ciayumajakuning terutama masalah angin.

Tapi lagi-lagi julukan Majalengka sebagai kota angin masih perlu dibuktikan secara ilmiah. Hanya saja, inilah julukan yang paling melekat untuk Majalengka.

Itulah julukan yang dimiliki oleh Majalengka, meskipun belum tentu benar, tapi paling tidak julukan itu sering disematkan untuk Majalengka.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x