Mengenal Sosok Momo Antama, Tukang Cukur Langganan Bupati Majalengka

11 September 2020, 05:00 WIB
Momo Antama, Tukang Cukur Langganan Bupati Majalengka /Portal Majalengka/Hanif Maulana

PORTAL MAJALENGKA - Tangan kanannya tak pernah lepas dari gunting. Sementara, di kirinya sebuah sisir dia pegang untuk merapikan rambut pelanggan sedang ia cukur.

Sesekali, Momo Antama mengganti guntingnya dengan alat cukur listrik. Jari jemarinya begitu lihai memainkan dua alat cukur itu.

Sekitar lebih kurang 30 menit, pelanggannya sudah memiliki rambut gaya baru.

Baca Juga: Melihat Nama Penerima dan Saldo BLT Ketenagakerjaan Lewat SMS, Ini Caranya!

“Kalau ukuran kepala seperti ini pantasnya dicukur dengan rambut kepinggir tidak terlalu tinggi,” ujar pria berusia 45 tahun ini menyarankan pelanggannya untuk memotong rambut sesuai bentuk kepala, Kamis 10 September 2020.

Momo  memang bisa menentukan model gaya rambut yang pantas untuk pelanggan berdasarkan bentuk dan ukuran kepala.

Keahliannya itu mengantarkan Momo untuk bertemu dan menjadi tukang cukur langganan Bupati Majalengka Karna Sobahi.

Baca Juga: Semester I 2020, Kunjungan Turis Asing Turun 64,64%

Pria kelahiran Kelurahan Majalengka Kulon ini masih dipercaya untuk memotong rambut Bupati Majalengka hingga kini.

Perjalanan Momo hingga akhirnya dipercayai Bupati memang begitu panjang.

Asam garam sebagai tukang cukur selama 22 tahun merupakan modal Momo akhirnya diberi kepercayaan.

Baca Juga: Waspada Panic Buying Jelang PSBB Total

Karirnya menjadi tukang cukur pun diceritakan Momo  bermula tahun 1998 saat ia memilih untuk mengadu nasib menjadi tukang cukur rambut di Pangkas Rambut Luwes milik Pak Dais asal Kelurahan Cijati (Tempat tinggal bupati).

Pangkas rambut Luwes sendiri mulai beroperasi sejak tahun 1997.

“Awalnya yang  nyukur Pak Bupati itu Pa Dais, tapi karena Pa Dais sakit, jadi diganti oleh Saya, dan sampai sekarang saya dipercaya. Malahan keluarga Pak Bupati juga Saya yang nyukur,” ujar Momo dengan senyum yang terus tersungging dibibirnya.

Baca Juga: Anies Berlakukan PSBB Total, IHSG Merosot Tajam

Pertama kali saat diminta mencukur Bupati, Momo merasa biasa saja karena memang pernah tahu, sebab berasal dari  Kelurahan Majalengka Kulon. 

Pikiran Momo melayang mengingat-ngingat kembali kapan pertama kali Dia mencukur Bupati.

“Jauh sebelum Jadi Bupati. Malahan sejak Pak Karna Sobahi masih menjabat Wakil Bupati Majalengka tahun 2008. Dicukurnya pun di rumah dinas Wabup,” ujar Momo.

Baca Juga: Staf Ahli Direksi BUMN Digaji Rp 100 Juta, Erick Thohir Mengaku Tidak Tahu

Jika dihitung-hitung, sudah hampir 12 tahun Dirinya menjadi tukang cukur Bupati. Menurut Momo, biasanya dalam sebulan, bisa dua kali Bupati dicukur.  

Akan tapi mungkin sekarang banyak  kesibukan, jadi jarang.

“Terakhir dicukur itu sekitar Agustus di pendopo. Saya dikontak ajudan atau sopir bapak Bupati,” urainya.

Baca Juga: Lima Ciri Orang yang Hidupnya Susah Maju

Momo juga menceritakan, ketika mencukur, Dirinya sering ngobrol ngalor ngidul (Kesana-kemari).

Malahan  sering bingung karena khawatir tidak bisa mengimbangi omongan  Pak Bupati.

Baca Juga: Dibayangi PSBB DKI, Kamis Pagi Rupiah Menguat

“Saya tidak merasa gugup karena Pak Bupatinya juga biasa saja, baik tidak membedakan orang yang diajak ngobrol,” ujarnya.

Ketika ditanya berapa biasa di bayar untuk cukur rambut bupati, Momo mengatakan,” biasanya, Pak Bupati memberikan lebih,” tandasnya.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler