Syekh Abdul Qadir Al Jaelani lebih cenderung memaknai Idul Fitri dari aspek non material meski tidak menolak hal-hal yang bersifat lahiriyah-material.
Dalam pandangannya aspek non-material jauh lebih utama dibanding unsur material. Baginya, ketakwaan dan penerimaan amal-ibadah jauh lebih penting dari semua yang bersifat lahiriyah.
Dasar pendapat dan pandangan Syekh Abdul Qadir Al Jaelani dalam memaknai Idul Fitri dilandaskan pada riwayat Sayydidina Ali RA yang memakan roti dengan kualitas rendah di Hari Raya Idul Fitri.
Saat itu seorang sahabat dibuat sangat terkejut ketika mendapati Sayyidina Ali RA sedang memakan roti dengan kualitas rendah di hari raya Idul Fitri.
Baca Juga: Tempat Penukaran UANG BARU untuk Lebaran Idul Fitri 2023, di Majalengka Juga Bisa!
Lalu sahabat itu pun bertanya, “Bukankah ini hari raya wahai Amirul Mukminin? Kenapa baginda memakan roti seperti itu?”