INILAH 7 Adab Iktikaf yang Penting Diperhatikan Agar Lailatul Qadar Bisa Diraih

- 15 April 2023, 11:26 WIB
Ilustrasi. INILAH 7 Adab Iktikaf yang Penting Diperhatikan Agar Lailatul Qadar Bisa Diraih
Ilustrasi. INILAH 7 Adab Iktikaf yang Penting Diperhatikan Agar Lailatul Qadar Bisa Diraih ///Pexels/Thirdman

PORTAL MAJALENGKA - Iktikaf merupakan salah satu amalan utama bulan Ramadhan, yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW ketika sudah memasuki 10 akhir Ramadhan.

Ibadah iktikaf ini menjadi salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk meraih malam penuh keberkahan, Lailatul Qadar.

Dalam pelaksanan ibadah iktikaf ini ada beberapa adab dan sunnah yang sekiranya sangat penting untuk diperhatikan.bagi yang ingin melaksanakannya.

Baca Juga: Pengembangan Kendaraan Listrik: Menyusuri Capaian Emisi di Hilir Hingga Dampak Ekstraktif di Hulu

Terkait adab dan sunnah iktikaf yang harus diperhatikan, dijelaskan Syeikh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitabnya, Mausuu’atul Aadaab al-Islamiyah, antara lain:

1. Niat yang benar.

Bagi seseorang yang ingin melakukan iktikaf pada 10 hari akhir Ramadhan, menurut Syekh Sayyid Nada sebaiknya harus diniatkan karena semata-mata mengharap ridho Allah SWT.

Baca Juga: Hobi Wisata Ekstrem? Yuk Arung Jeram di Sungai Cilutung dengan Gigili Ragting Majalengka saat Libur Lebaran

2. Iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Iktikaf hendaknya dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini sunah berdasarkan dari apa yang telah dilakukan Rasulullah Saw.

Dikatakan Syekh Sayyid Nada bahwa Ibadah iktikaf ini boleh saja dikerjakan di luar waktu tersebut, namun yang paling afdolnya adalah pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-24 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Pilihan Cara Hidupkan Malam Lailatul Qadar

3. iktikaf di Masjid Jami’.

Dijelaskan pula oleh Syekh Sayyid Nada bahwa menjadi tidak sah iktikaf seseorang jika dilakukan di dalam rumah.

Menurutnya iktikaf wajib dilakukan di masjid sebagaimana dicontohkan Nabi SAW. Hal itu sesuai dengan yang telah disebutkan Alquran dalam surah Al-Baqarah ayat 187, ‘’Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid.’’

4. Iktikaf di dalam tenda atau kubah (semacam tenda) di masjid.

Menurut Syekh Sayyid Nada, iktikaf di dalam tenda atau kubah akan lebih membantu seseorang beriktikaf untuk berkhalwat dengan Rabb-nya, bersendiri, dan tidak menyia-nyiakan waktu berbicara dengan orang lain.

Dia juga menegaskan bahwa hal seperti demikian juga dilakukan Rasulullah SAW. Sebagaimana dijelaskan Aisyah ra, yang mengatakan, ‘’Rasulullah jika ingin beriktikaf, beliau mengerjakan shalat fajar, kemudian masuk ke tempat iktikafnya. Suatu kali beliau ingin beriktikaf pada 10 hari terakhir Ramadahan, lalu Rasulullah Saw memerintahkan agar didirikan kemah maka dipancangkanlahnya.’’ (H.R. Bukhari dan Muslim).

5. Tidak keluar masjid tanpa ada kepentingan darurat.

Orang yang beriktikaf hanya boleh keluar dari masjid untuk buang hajat atau keperluan mendesak lainnya. Hal itu berdasarkan hadits dari Aisyah yang telah disebutkan pada poin ketiga.

6. Dilarang menyetubuhi istri atau mendatanginya.

Hal tersebut dengan jelas disebut kan baik dalam hadist ataupun dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 187, bahwa orang yang beriktikaf tak diperbolehkan menyetubuhi istrinya.


7. Bersungguh-sungguh dalam beribadah dan tak menyia-nyiakan waktu.

Sebagaimana niat awal seseorang dalam beriktikaf yakni harus bersungguh-sungguh dalam beribadah dan tak boleh menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat.

Orang yang beriktikaf harus memfokuskan diri untuk beribadah dan mencari lailatul Qadar yang dijanjikan dalam Alquran sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan Wallahu A’lam. ***

Sumber :berbagai sumber

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah