Rakyat Tak Boleh Makan, Beberapa Sajian Kuliner Nusantara Ini Hanya Khusus Raja, Yuk Simak!

- 30 Oktober 2022, 20:45 WIB
Ilustrasi. Rakyat Tak Boleh Makan, Beberapa Sajian Kuliner Nusantara Ini Hanya Khusus Raja, Yuk Simak!
Ilustrasi. Rakyat Tak Boleh Makan, Beberapa Sajian Kuliner Nusantara Ini Hanya Khusus Raja, Yuk Simak! /Dok. The Trans Luxury Hotel/

PORTAL MAJALENGKA - Indonesia yang kala itu masih disebut Nusantara, rupanya kaya akan kulinernya.

Bagaimana tidak? Nusantara yang kala itu sudah terkenal dengan produk rempahnya bahkan sebelum penjajah datang, tentu mempunyai varian kuliner yang istimewa.

Karena Nusantara masih dikuasai oleh kerajaan-kerajaan kecil dan besar, sudah barang tentu dipimpin oleh para raja.

Baca Juga: Tempe Mendoan Jadi Google Doodle Hari Ini, Kuliner Khas Banyumasan yang Semakin Populer

Nah terbayangkan oleh kita bagaimana lengkapnya bahan-bahan yang ada di dapur istana.

Dalam acara-acara atau upacara yang diadakan oleh istana, tentulah rakyat akan memakan makanan yang lezat-lezat seperti halnya raja.

Karena sajian tersebut akan disuguhkan oleh istana saat ada acara besar. Pastinya sang raja pun memakan makanan yang sama dengan rakyat.

Baca Juga: Link Tes Karakter Masa Depan, Cari Tahu Bagaimana Dirimu di Waktu yang akan Datang

Tapi ada makanan yang hanya boleh dimakan oleh para raja saja. Selain raja, apalagi rakyat biasa, tidak boleh memakannya meskipun bahan utamanya ditemui oleh rakyat.

Itu merupakan salah satu hak istimewa raja yang kemudian disebut sebagai rajamangsa.

Dilansir dari YouTube Asisi Channel, terdapat beberapa makanan yang disebut rajamangsa berdasarkan beberapa prasasti.

Baca Juga: Kakang Kawah Adi Ari Ari dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa, PENASARAN Siapa Mereka?

Rajamangsa atau mahamangsa adalah kuliner raja yang istimewa dan berbahan daging yang tidak biasa.

Berikut makanan rajamangsa menurut kitab Purwadigama, Siwasasana, dan beberapa prasasti lain.

1. Wedus gunting

Wedus dalam bahasa Indonesia berarti kambing. Wedus gunting ini tentulah sebuah santapan yang berbahan dari daging kambing.

Baca Juga: Begini Kesedihan Abu Nawas saat Istri Tercintanya Meninggal Dunia

Namun yang menjadi rajamangsa adalah wedus atau kambing yang belum keluar ekor, sehingga disebut wedus gunting.

2. Badawang baning

Bedawang atau badawang dalam bahasa Banjar merupakan penyu sungai. Namun di Bali, penyu bedawang merupakan hewan mitologi yang amat dihormati.

Jadi bisa dikatakan bahwa penyu bedawang adalah penyu sungai yang cukup besar dan diolah menjadi makanan rajamangsa.

Baca Juga: Abu Nawas dan Baginda Raja Tersesat di Hutan Angker hingga Temui Kakek Tua Misterius

3. Karung pulih

Menurut Dwi Cahyono yang merupakan seorang arkeolog dan dosen bidang sejarah di Universitas Negeri Malang mengatakan bahwa karung mempunyai arti babi hutan.

Disebut karung pulih yakni babi hutan yang dikebiri. Jadi olahan dari babi hutan yang dikebiri ini menjadi kuliner rajamangsa.

4. Karung mati ring gantungan

Masih menurut Dwi Cahyono, kata karung mati ring gantungan bisa merujuk pada arti babi hutan yang mati dalam jeratan.

Baca Juga: Cerdas! Meski diusir, Abu Nawas Tetap Bisa Hindari Hukuman dari Baginda Raja

Berarti makanan rajamangsa ini merupakan olahan dari babi hutan yang mati saat dijerat pada perburuan.

5. Asu tugel

Asu dalam bahasa Indonesia memiliki arti anjing. Jadi asu tugel diartikan sebagai anjing yang dikebiri.

6. Asu Buntung

Asu buntung memiliki makna anjing yang belum memiliki ekor. Jadi olahan berbahan dasar anjing yang belum memiliki ekor.

Baca Juga: Lirik Lagu Salah dari Potret Band Melly Goeslaw Anto Hoed, Kisah Seru Garangan dan Garanganwati

Itulah bahan dasar kuliner raja yang disebut rajamangsa. Namun ternyata ada pengecualian sendiri bagi selain raja yang ingin menikmati hidangan ini.

Syaratnya adalah dia harus memiliki jasa besar terhadap raja dan negara agar bisa mendapatkan sebuah sebuah penghargaan.

Penghargaan tersebut dinamakan Waranugraha yang biasanya diberikan kepada orang-orang tertentu pada saat upacara Sima.

Baca Juga: Pemilik Weton Senin Kliwon Rupanya Tidak Sedikit yang Membencinya, Kenapa? Yuk Simak!

Pemberian Waranugraha sehingga boleh memakan kuliner raja tersebut dijumpai saat masa Mpu Sindok hingga masa Majapahit.

Itulah sekilas tentang kuliner Nusantara, terdapat beberapa sajian khusus Raja tempo dulu.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Youtube ASISI Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x