Berdasarkan cerita Kyai Nu'man juga, Hizib Ghozali dibaca Gus Dur bukan hanya ketika di pesantren saja, tetapi juga ketika sudah tidak di pesantren.
Bagi mereka yang sudah pernah menamatkan Riyadhoh dalam ilmu-ilmu hikmah tentu pembacaan itu seiring waktu dibaca berjalan sesuai kondisi dan keadaannya, bisa dengan duduk, berjalan, berbaring dan lain sebagainya.
Baca Juga: Satu Grup dengan Tuan Rumah, PSSI Yakin Timnas Indonesia U20 Raih Hasil Bagus di Piala Asia U20 2023
Hal itu biasa dilakukan oleh mereka yang jalan hidupnya mengurusi umat dan menyebarkan ilmu serta melakukan perubahan sosial.***