Network
KH Wahid Hasyim wafat di Cimindi, Bandung pada sebuah perjalanan Jakarta ke Sumedang untuk urusan Nahdlatul Ulama.
Sebagaimana dikemukakan Habib Utsman dan Gus Sholah, KH Wahid Hasyim atau ayah Gus Dur itu berpuasa tanpa putus kecuali pada hari-hari yang memang diharamkan secara syariat seperti hari raya dan hari tasyrik.
Meskipun lupa sahur, KH Wahid Hasyim tetap berpuasa dan tidak tampak kelihatan lemas.
Baca Juga: Lihat Kecanggihan Fitur Google Lens Dari Penerjemah Sampai Penyelesaian Soal Matematika
Ada cerita lain terkait puasa KH Wahid Hasyim yang dikemukakan salah seorang putrinya, yaitu Lily Wahid.
Suatu ketika, saat KH Wahid Hasyim berpuasa, ia dan istrinya bertamu ke rumah seorang menteri. KH Wahid Hasyim tidak menolak ajakan tuan rumah untuk makan bersama.
Sembari berbincang, ayah Gus Dur itu tampak mengunyah, padahal makanannya sudah dipindahkan ke piring istrinya ketika tuan rumah lengah.
Baca Juga: Ketahui Ini Penyebab Program Kemnaker BSU 2022 Tidak Cair Ke Rekening Bank Himbara Kalian
Fakta keramat KH Wahid Hasyim juga pernah diungkapkan oleh abdi ndalem selama 32 tahun di kediaman KH Hasyim Asy'ari, yaitu KH Imam Tauhid.
Menurut KH mam Tauhid, KH Wahid Hasyim telah melatih dirinya berpuasa sejak masih remaja, yaitu sejak usia 12 tahun.
"Makan hanya sayuran, tempe tahu, jarang makan ikan sama sekali. Ayah Gus Dur itu juga tiap malam selalu melakukan sholat tahajud," katanya.
Baca Juga: Huzaifah Bin Yaman, Sufi Pertama Zaman Rasulullah
Gus Sholah mengungkapkan, dari seringnya berpuasa tersebut, membentuk ayahnya menjadi seorang yang memiliki karakter yang disiplin, penuh keramat, penuh keramahan, kesabaran, dan berperilaku berlaku adil.
