Cerdas! Meski Kehujanan Baju Abu Nawas Tidak Basah

- 11 Oktober 2022, 12:15 WIB
Cerdas! Meski Kehujanan Baju Abu Nawas Tidak Basah
Cerdas! Meski Kehujanan Baju Abu Nawas Tidak Basah /

PORTAL MAJALENGKA - Peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas dilegalisir oleh Baginda Raja.

Sejak saat itu juga Baginda Raja ingin menangkap Abu Nawas dan menjebloskannya ke dalam penjara.

Sudah menjadi ketentuan bagi siapapun yang tidak sanggup melaksanakan perintah Baginda Raja, maka ia akan mendapatkan hukuman.

Baca Juga: Cara Cerdik Wali Allah Gus Dur Usir Maling di Pondok Ini Buat Abah Afandi Melongo

Baginda tahu Abu Nawas sangat takut kepada beruang.

Pada suatu hari, Baginda Raja memerintahkan prajuritnya untuk menjemput Abu Nawas agar ikut berburu beruang.

Abu Nawas merasa takut dan gemetar, akan tetapi ia juga tidak bisa menolak perintah Baginda Raja.

Baca Juga: Bukti Kecerdasan Abu Nawas! Lawan Raja yang Sombong Dengan Lalat

Dalam perjalanan menuju hutan, tiba-tiba cuaca yang sebelumnya cerah berubah menjadi mendung. Baginda Raja memanggil Abu Nawas.

Dengan penuh rasa hormat Abu Nawas pun mendekati Baginda Raja.

"Tahukah mengapa engkau aku panggil Abu Nawas?" tanya Baginda Raja tanpa senyum sedikitpun di wajahnya.

Baca Juga: Sensasi Kuliner Nasi Pecel Godong Jati, Definisi Sarapan Enak Rp 6000 di Madiun

_"Ampun Tuanku, hamba belum tahu" jawab Abu Nawas.

"Kau pasti tau bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari sini. Kau kuberi kuda yang lamban. Sedangkan aku dan para pengawalku akan menunggang kuda yang cepat.

Nanti pada waktu makan siang, kita berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun, kita harus menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering. Sekarang kita berpencar".ujar Baginda Raja menjelaskan.

Kemudian Baginda Raja dan golongannya sudah mulai bergerak. Abu Nawas kini mengerti bahwa Baginda Raja akan menjebaknya. Ia harus mencari akal. Dan ketika Abu Nawas sedang berfikir, tiba-tiba hujan turun.

Begitu hujan turun, Baginda dan rombongannya segera memacu kuda mereka untuk mencapai tempat perlindungan yang terdekat.

Tetapi karena hujan sangat deras, Baginda dan pengawalnya basah kuyup. Ketika waktu makan siang tiba, Baginda Raja segera menuju ke tempat peristirahatan.

Belum sempat baju Baginda dan para pengawalnya kering, Abu Nawas datang dengan menunggangi kuda yang lamban. Baginda dan para pengawal terkejut karena baju Abu Nawas tidak basah.

Padahal dengan kuda yang cepat pun tidak bisa mencapai tempat perlindungan yang paling dekat.

Pada hari kedua, Abu Nawas diberi kuda yang cepat, sedangkan Baginda dan para pengawalnya menaiki kuda yang lamban.

Setelah Abu Nawas dan rombongan berpencar, hujanpun turun seperti kemarin. Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup karena kuda yang ditunggangi mereka tidak bisa berlari dengan cepat.

Ketika waktu makan siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan terlebih dahulu dari baginda dan pengawalnya.

Abu Nawas menunggu Baginda Raja. Beberapa saat kemudian, Baginda Raja dan pengawalnya tiba dengan pakaian basah kuyup. Melihat Abu Nawas yang pakaiannya tetap kering, Baginda Raja pun penasaran dan bertanya kepada Abu Nawas:

"Terus terang, bagaimana cara menghindari hujan, wahai Abu Nawas?" Tanya Baginda Raja.

Mudah Tuanku yang mulia" Jawab Abu Nawas sembari tersenyum.

"Sedangkan aku dengan kuda yang cepat tidak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lamban ini" Ujar Baginda Raja.

"Hamba sebenarnya tidak melarikan diri dari hujan. Tetapi begitu hujan turun, hamba secepat mungkin melepas pakaian hamba dan segera melipatnya, kemudian mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti" Jelas Abu Nawas.

Mendengar penuturan cerita Abu Nawas tersebut, diam-diam Baginda Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas. ***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah