Ternyata di kuburan itu ada Nabi Khidir, pakaianya seperti petani, pakai caping.
Inti yang disampaikan Nabi Khidir adalah:
Kamu cinta sama saya, saya juga cinta sama kamu. Dijamin Gusti Allah nantinya setelah dawuh begitu, Nabi Khidir mendoakan Mbah Moen lama sekali.
Baca Juga: SEJARAH INDONESIA, Tugu Portugis dan Cikal Bakal Panarukan
Setelah lama berdoa dan diamini oleh Mbah Moen Muda, Nabi Khidir kemudian menghilang. Mbah Moen juga akhirnya balik ke pondok lagi.
Fakta ini ternyata diketahui Kyai Mahrus Ali. Setelah pertemuan itu, Mbah Moen muda langsung terlihat sosok santri muda yang sangat alim,
Mbah Moen muda juga akhirnya mengaku kepada Kyai Mahrus perihal yang baru saja dialami.
Setelah peristiwa itu, Mbah Moen muda akhirnya sowan kepada Mbah Kyai Hamid Pasuruan.
Setelah sampai di kediaman Kyai Hamid, sebelum matur apapun, langsung Kyai Hamid berkata:
Saya sudah tahu, ini baru saja dikasih kabar Nabi Khidir, sekarang saya pesan kamu, ‘yang hati-hati ya.