Sebab, andai tidak ada perlakuan tidak baik dari kafir Quraisy, Nabi Muhammad SAW akan tetap hijrah.
Kemudian, Habib Luthfi bin Yahya membahas tempat hijrah Nabi Muhammad SAW yang justru ke Yastrib.
Baca Juga: Gus Miftah Ungkap Siapa Habib Luthfi bin Yahya: Jika Ada yang Menghina Rentetannya Panjang!
Bukan memilih tempat negara-negara di Semenanjung Arab, yang kulturnya sudah setapak lebih maju.
Kenapa Yatsrib yang dipilih? Menurut Habib Luthfi bin Yahya, Yatsrib adalah kota tua yang pada 3.000 tahun sebelum masehi sudah ada.
Kota ini menjadi daerah penghubung ekonomi, yang kemudian dirintis dan dikembangkan lagi oleh Rasulullah menjadi jalur sutera ekonomi.
"Jalan sutera ini menghubungkan ke timur jauh, melalui India hingga masuk ke Indonesia,” ujar Habib Luthfi.
Dari sini sudah jelas bahwa Rasulullah hijrah bukan karena hawa nafsu, tapi semuanya itu atas perintah Allah.
"Banyak pelajaran yang dapat diambil dari hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah kala itu bernama Yastrib," tutur Habib Luthfi.
Lebih mendalam, Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan bahwa hijrahnya Rasulullah adalah membangun marketing, membangun ekonomi, dan membangun pendidikan.