Maksud dari petuah tersebut yaitu orang yang berpuasa bisa merasakan menahan lapar, sama seperti bagaimana yang dirasakan oleh orang dengan ekonomi rendah.
Bagi Sunan Gunung Jati, puasa memiliki makna mendalam. Kuat seperti anak panah mengandung pengertian mampu menembus ketajaman batin sehingga dapat merasakan kehadiran Tuhan lebih dekat.
Bagi seorang waliyullah seperti Sunan Gunung Jati, puasa bukan lagi soal kewajiban, melainkan kebutuhan ruhani. Puasa akan membuat hati seseorang menjadi tajam dan memiliki intuisi yang kuat.
Baca Juga: BISA DIBUKTIKAN! Amalan Sholat Hajat Khusus Rezeki dari Sunan Gunung Jati
3. Ibadah kang tetep (ibadah itu harus terus-menerus).
Ibadah merupakan cara untuk membuat batin manusia menjadi stabil, semakin tinggi kedudukan yang dicapai maka semakin besar pula tanggung jawabnya.
Sunan Gunung Jati menyadari betul akan hal tersebut. Oleh sebab itu, beliau selalu konsisten dalam menjalankan ibadah.
4. Wedi ing Allah (takutlah kepada Allah).
Menurut Sunan Gunung Jati, sikap ini bersifat mutlak dan wajib dimiliki oleh setiap orang.
Orang yang tidak takut kepada Allah, akan dengan mudah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain.