PORTAL MAJALENGKA - Suatu ketika dikisahkan ada padepokan bernama Sentono yang dipimpin oleh Blacak Ngilo.
Blacak Ngilo adalah bekas Prajurit Majapahit yang Dulu melarikan diri akibat perang saudara.
Dilansir portal Majalengka dari kanal YouTube penerus para nabi, Dikisahkan dalam buku sejarah Sunan Bonang Wali keramat dan ajaran-ajaran hidup sang waliyullah tulisan Asti musman padepokan Blacak Ngilo itu begitu termasyhur dan mempunyai banyak murid.
Baca Juga: Petatah Petitih Warisan Sunan Gunung Jati Penuh Sarat Makna, Jadi Simbol Keselamatan Dunia Akhirat
Blacak Ngilo mengajarkan berbagai ilmu, mulai dari kanuragan, bercocok tanam, Budi pekerti,dan spiritual.
Padepokan sentono ini terletak di tepi aliran Bengawan Solo yang memang strategis sangat cocok untuk perkebunan dan pertanian.
Akhirnya Daerah Sentono dan sekitarnya mengalami perkembangan yang maju pesat. bahkan Blacak Ngilo, oleh para pengikutnya diperlakukan seperti Raja.
Baca Juga: Al-Khawarizmi, Ilmuan Islam Penggagas Aljabar Pertama
Sayangnya lambat laun Blacak Ngilo justru berubah menjadi orang yang sewenang-wenang terhadap para pengikutnya.
Masyarakat diharuskan untuk membayar separuh lebih hasil panennya kepada Blacak Ngilo.
Tak hanya itu saja, setiap rakyatnya yang mempunyai anak perempuan yang masih perawan agar dipersembahkan untuk dijadikan selirnya.