PORTAL MAJALENGKA - Dalam sebuah naskah Suluk Linglung diceritakan kisah Perjalanan Wali Sunan Kalijaga dalam berguru kepada Nabi Khidir AS.
Dalam Suluk Linglung, perjalanan spiritual Sunan Kalijaga dalam perjumpaannya dengan Nabi Khidir, setelah ia melakukan tapa ngidam, lalu akan melaksanakan titah Sunan Bonang pergi ke Mekkah untuk beribadah haji.
Dalam perjalanan melaksanakan titah gurunya itulah Sunan Kalijaga bertemu dan berguru kepada Nabi Khidir AS.
Baca Juga: SUNAN BONANG MURKA, Kejar Seorang Pendekar yang Telah Penggal Santrinya hingga ke Perut Bumi
Kehadiran Nabi Khidir, disebut dalam Serat Linglung sebagai Nabi Ningrat. Disebutkan ketika Sunan Kalijaga menyebrangi lautan dan berada di tengah-tengah samudera untuk menjalankan titah sang guru, Sunan Bonang, menunaikan ibadah haji pergi ke Mekkah sebagai tahapan penyucian jiwa berikutnya.
Di samudera itulah sosok yang diyakini sebagai Nabi Khidir muncul berdialog dengan Sunan Kalijaga sambil memberikan pengajaran sufistiknya.
Dalam pertemuan itu, Sunan Kalijaga diajari mengenai ilmu sejati; tauhd hidayah atau
iman hidayah, ma’rifat, mukasyafah insan kamil, dan ruh ida.
Ajaran-ajaran sufistik tersebut, yang diberikan melalui dialog di antara keduanya, memiliki kaitan erat dengan penyucian jiwa sebagai tahap awal menuju insan kamil, hakikat manusia sebagai perwujudan (adanya Tuhan).