KERAMAT WALI, Ini yang Bikin Sekelompok Perampok Bertaubat di Hadapan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani

- 2 Agustus 2022, 23:57 WIB
KERAMAT WALI, Ini yang Bikin Sekelompok Perampok Bertaubat di Hadapan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
KERAMAT WALI, Ini yang Bikin Sekelompok Perampok Bertaubat di Hadapan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani /instagram.com/@ala_nu

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Abdul Qodir Al Jaelani merupakan Sulthonil Auliya, rajanya para wali yang memiliki banyak sekali keramat.

Salah satunya ketika sekelompok perampok yang bertaubat di hadapan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani saat masih remaja.

Memang keramat Syekh Abdul Qodir Al Jaelani sudah tampak sejak kecil. Karena saat masih remaja sangat suka sekali bermujahadah kepada Allah, serta memiliki budi pekerti yang luhur dan taat kepada orang tua.

Baca Juga: Rasakan Manfaatnya! Amalan Ayat Pendek dari Leluhur Walisongo, Sunan Gunung Jati hingga Gus Dur

Kisah sekelompok perampok bertaubat di jadapan Syekh Abdul Qodir Al Jaelani terjadi saat melakukan perjalanan ke Baghdad.

Bersama saudaranya, Syekh Abdul Qodir Al Jaelani berziarah dan menimba ilmu kepada orang-orang sholih. Beliau dan saudaranya diberi uang sebagai bekal masing-masing 40 dinar.

Nyai Fathimah, sang ibunda Syekh Abdul Qodir Al Jaelani berpesan untuk selalu berkata jujur dalam hal apa pun.

Baca Juga: Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Tolak Dijemput Tamu dari Langit yang Membawa Buraq

“Pergilah wahai anakku, kini engkau telah aku titipkan kepada Allah dan mungkin wajahmu tidak akan dapat kulihat lagi hingga datangnya hari kiamat,” ucapnya sambil memeluk Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.

Perkataan ibunya itu yang mengiringi perjalanan menuju Baghdad, dengan melewati padang pasir yang sangat luas.

Saat sampai di tengah padang pasir, Syekh Abdul Qodir Al Jaelani dan sudaranya dihadang sekelompok perampok yang menodongkan pedang ke leher. Saudaranya pun ketakutan dan kaget hingga tidak berani berkata walau sepah kata pun.

Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Diduga Buta Sejak Lahir, Dibuang ke Hutan oleh Ibunya Hingga Disusui Seekor Kijang

“Hai orang fakir, engkau punya apa?” tanya salah satu anggota perampok kepada rombongan Syekh Abdul Qodir.

“Aku membawa uang 40 dinar,” jawab Syekh Abdul Qodir.
“Mana?," tanya perampok.

“Ada di saku yang berada di bawah ketiakku,” jawab Syekh Abdul Qodir.

Baca Juga: Dikisahkan Gus Baha Keramat Sahabat Umar Bin Khattab, Memadamkan Api Hanya dengan Sorban yang Dititipkan

Sang perampok pun menganggap bahwa Syekh Abdul Qodir Al Jaelani berbohong dan meninggalkannya.

Namun sesaat kemudian salah satu dari mereka bertanya kembali kepada Syekh Abdul Qodir Al Jaelani dengan pertanyaan yang sama. Dijawab pula dengan jawaban yang sama.

Kemudian perampok itu berdiskusi dan membawa Syekh Abdul Qodir ke markas untuk ditemukan dengan pimpinan mereka.

Baca Juga: Begini Kata Sunan Gunung Jati Jika Orang Berani Ingkar Janji!

Di hadapan pimpinan perampok, Syekh Abdul Qodir remaja kembali ditanya dengan pertanyaan yang sama. Dijawab lagi dengan jawaban yang sama.

Akhirnya sang pemimpin perampok tersebut menggeledah saku di bawah ketiak Syekh Abdul Qodir dan benar mereka menemukan uang sebesar 40 dinar.

“Kenapa engkau berkata jujur,” tanya pemimpin perampok tersebut.

Baca Juga: Kisah Danghyang Tanah Jawa, Syekh Subakir dan Dua Ulama Khos

“Karena ibuku berwasiat, agar aku selalu berkata jujur dalam hal apa pun,” jawab Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.

Karena jawaban Syekh Abdul Qodir yang tulus itu membuat pemimpin penjahat tiba-tiba menangis.

“Engkau tidak mengingkari janji pada ibumu, sedangkan kami telah bertahun-tahun berbuat salah dan melanggar larangan Allah. Maka mulai saat ini aku bertaubat kepada Allah,” ucapnya tergetar.

Baca Juga: Inilah Ajaran Sunan Gunung Jati Tentang Pentingnya Bertobat Kepada Allah

Pertaubatan sang pempin perampok itu kemudian diikuti anak buahnya.

“Kau adalah pemimpin kami dalam perampokan, maka kau juga pemimpin kami dalam bertaubat,” seru anak buahnya.

Kemudian semua barang hasil rampokan dikembalikan kepada pemiliknya dan meminta maaf. Orang-orang tersebutlah yang pertama kali bertaubat di hadapan Syekh Abdul Qodir Jailani.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Perjalanan Hidup Syekh Abdul Qodir Jailani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah