Akan Tetapi saat memasuki Kota Kudus hatinya tergerak untuk membatalkan niatnya ke Surabaya, Ia pun turun di stasiun Kudus sambil hatinya bergumam
"Mungkin di kota ini aku bisa menemukan orang pintar yang bisa memberikan ketentraman dan keamanan,"
Haji Fadoli lalu berjalan menyusuri jalan. Sesampainya di alun-alun dia menghampiri seorang penjual arang di emperan toko.
"Mungkin Bapak bisa membantu saya menunjukkan siapakah orang pintar di sini yang bisa menolong orang saat berada dalam kesulitan?," tanya Haji Fadoli.
Oleh si penjual arang, Haji Fadoli diantar ke rumah Kiai Asnawi yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat Kota.
Setibanya di rumah Kiai Asnawi, penjual arang tadi mohon diri dan Haji Fadoli menunggu di pintu rumah Kiai Asnawi yang masih di dalam merasa.
Baca Juga: KSP Moeldoko Klaim Telah Lakukan Antisipasi Krisis Pangan
Karena merasa belum mengucapkan terima kasih kepada si Penjual arang tersebut, Haji Fadoli berusaha menyusul si penjual arang.
Namun ternyata sia-sia belaka, penjual arang itu telah menghilang padahal tadi baru saja berkelebat di depannya.