Abu Nawas Sang Wali Sufi Alami Kejadian Sangat Buruk, Namun Ia Tertawa

- 1 Agustus 2022, 12:45 WIB
Abu Nawas Sang Wali Sufi Alami Kejadian Sangat Buruk, Namun Ia Tertawa.
Abu Nawas Sang Wali Sufi Alami Kejadian Sangat Buruk, Namun Ia Tertawa. /

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas dikenal satu sosok wali sufi yang sangat jenaka. Memiliki kecerdasan diatas rata-rata manusia biasa.

Abu Nawas sang wali sufi memiliki banyak kisah yang sangat menarik dan bisa menggelitik, bahkan akan membuat tertawa bagi orang yang membacanya.

Banyak sekali tingkah atau hal-hal kecil yang dilakukan Abu Nawas yang membuat orang lain di sekitarnya tertawa.

Baca Juga: Jasa Besar Abu Nawas Sang Wali Sufi Terhadap Kakek Tua yang Sungguh Luar Biasa

Mereka akan tertawa dengan senang dengan tingkah laku dari sang wali sufi Abu Nawas yang sangat jenaka.

Berikut salah satu kisah Abu Nawas, yang dikutip Portal Majalengka dari kanal YouTube HUMOR SUFI OFFICIAL.

Dikisahkan, pada suatu hari hakim Istana telah wafat karena sebuah penyakit.

Baca Juga: Abu Nawas Menang Banyak, Saat Terima Tantangan Abu Jahil

Raja Harun Al Rasyid memberi perintah orang yang dikenalnya menjadi pengganti hakim yang telah wafat itu.

Hakim pengganti ini membuat semua orang mengira hakim tersebut akan kejam dan bengis kepada para rakyat.

Hakim baru pun datang ke Istana dan beberapa rakyat yang melihat hal tersebut datang ke Istana dengan membawakan buah sebagai tanda selamat.

Baca Juga: KISAH LANGKA, Gus Dur Mengerjai Kiai Gontor Sampai Terkaget saat Kuliah di Mesir

Hakim bertanya kepada seluruh rakyat yang datang,

"Di mana Abu Nawas?” tanya sang hakim.

“Kami tidak tahu, tuanku hakim,” jawab salah satu rakyat.

Kemudian, setelah selesai dari Istana, beberapa orang memberi tau Abu Nawas mengenai hakim baru.

Setelah mengetahui hal tersebut, Abu Nawas pergi ke istana dengan membawa buah-buahan di atas nampan.

Sayangnya, ketika di jalan semua buahnya menggelinding, Abu Nawas berusaha mengambil semua buah-buahannya.

Karena cukup kesal dan lelah Abu Nawas memakan semua buah-buahannya hingga tersisa satu butir buah.

Satu butir buah tersebut dibawanya ke Istana, dan hakim baru yang melihat Abu Nawas menyambutnya dengan hangat.

Kemudian Abu Nawas mempersembahkan satu butir buah yang dia bawa. Dengan hal itu, ternyata hakim malah senang.

“Meskipun hadiah mu sederhana, kamu berhak menerima hadiah yang besar dariku,” ucap Hakim.

Hakim kemudian meminta prajurit untuk mengembalikan satu kantong uang yang banyak.

Abu Nawas senang dengan pemberian hakim baru, kemudian dia kembali pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah Abu Nawas menceritakan semuanya kepada istrinya.

Setelah diberi tau, istrinya menyarankan Abu Nawas untuk memberikan buah yang lebih banyak lagi kepada hakim agar mendapatkan uang yang banyak.

Keesokan harinya, Abu Nawas membawa buah nanas di keranjang yang telah dia persiapkan, saat di jalan Abu Nawas bertemu dengan temannya.

“Kamu mau ke mana Abu Nawas?”

“Aku mau ke Istana bertemu dengan tuan hakim.”

Apakah nanas yang kamu bawa itu untuk tuan hakim?”

“Ya, tentu.”

Teman Abu Nawas menyarankan dia untuk memberikan buah anggur saja agar lebih pantas diterima oleh hakim baru.

Abu Nawas setuju dengan saran temannya, kemudian dia pergi ke pasar untuk membeli anggur terbaik di sana.

Akhirnya, sampailah Abu Nawas di Istana dan hakim baru menyambutnya dengan hangat. Setelah mengetahui buah yang dibawa Abu Nawas, hakim sangatlah marah.

“Kamu tau kan saya paling benci dengan buah anggur?” ucapnya penuh dengan emosi.

Kemudian hakim meminta prajurit untuk melempari buah anggur ke Abu Nawas. Ketika dilempari buah anggur Abu Nawas berkata “Alhamdulilah”.

Mendengar ucapan Abu Nawas berkali-kali, hakim merasa heran kemudian dia bertanya kepada Abu Nawas.

“Kenapa kamu terus mengucapkan Alhamdulilah ketika dilempari buah anggur?’ tanya Hakim.

“Awalnya aku ingin membawa satu keranjang buah nanas untuk tuan hakim, untungnya ada temanku yang menyarankan untuk membawa buah anggur saja,” jawab Abu Nawas.

“Coba saja jika aku tetap membawa nanas pasti akan dilempari nanas dan membuat hidungku memar dan patah. Aku bersyukur kepada Allah karena telah menyelamatkanku,” lanjut Abu Nawas.

Mendengar jawaban konyol Abu Nawas, hakim terpingkal mendengarnya kemudian dia diperbolehkan kembali pulang ke rumah.

Nah, kalian pasti bisa menyimpulkan sendiri bukan dari cerita di atas, bahwa jangan merasa takut ataupun panik jika mengalami permasalahan.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Humor Sufi Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah