KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin

- 16 Juli 2022, 14:06 WIB
KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin.
KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin. /

PORTAL MAJALENGKA - Tak Cuman cerdik dan jenaka Abu Nawas sang wali sufi juga dikenal sebagai seorang ahli yang sangat jujur.

Kejujuran Abu Nawas sang wali sufi inilah yang membuat Raja Harun Al Rasyid semakin mengaguminya.

Walaupun Raja Harun Al Rasyid menutup nutupi rasa kagum atas kejujuran dan kecerdesan yang dimiliki Abu Nawas sang wali sufi ini.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Permainkan Raja Harun Al Rasyid dan Prajuritnya dari Penjara

Menjadi sosok yang sangat jujur, namun tidak semua percaya dengan kejujuran yang dimiliki sang wali sufi Abu Nawas ini.

Tidak tanggung-tanggung yang tidak percaya dengan kejujuran Abu Nawas ini adalah kaum Jin.

Abu Nawas memang selalu saja berhasil mematahkan teka-teki, dengan alasan yang masuk akal.

Baca Juga: Silsilah KH Hasyim Asy'ari dari Pihak Ayah Miliki 2 Versi, Keturunan Sunan Gunung Jati atau Jaka Tingkir?

Sepak terjangnya yang demikian itulah, membuat penasaran kaum Jin dan ingin mengujinya.

Para Jin akhirnya sepakat untuk menguji Abu Nawas, apakah benar-benar jujur atau tidak. Apakah Abu Nawas lulus dalam uji kejujuran itu, berikut kisahnya.

Keseharian Abu Nawas dalam menafkahi keluarganya adalah bekerja sebagai tukang kayu. Setiap pagi, Abu Nawas rajin ke hutan untuk menebang kayu dengan kapak andalannya.

Baca Juga: ADU SAKTI Mbah Kuwu Cirebon Lawan Ki Buyut Atas Angin, Era Sunan Gunung Jati

Lalu kayu tersebut dijual ke pasar, dan uangnya untuk menafkahi keluarganya.

Suatu ketika saat Abu Nawas dalam perjalanan di hutan, kapak yang biasa dibawanya jatuh kedalam jurang.

Tanpa kapaknya, otomatis ia tidak bisa bekerja seperti biasanya, Kapak itu adalah satu-satunya peralatan yang ia punya.

Kejadian tersebut membuat Abu Nawas bersedih hati, ia pun lalu memutuskan balik kerumahnya.

Dalam perasaan yang sangat sedih itu, tiba-tiba ditengah perjalanan, datanglah Jin yang menyamar sebagai seorang laki-laki berbaju putih.

Jin itu datang, dan menggoda Abu Nawas yang kondisinya sedang tidak stabil,

"Hai Abu Nawas, kenapa kamu kelihatan seperti sedih" tanya Jin itu.

"Iya kapak saya satu-satunya telah jatuh ke jurang, kalau begini bagaimana saya bisa bekerja" jawab Abu Nawas dengan nada sedih.

"Oh begitu, saya akan bantu mengambilkannya untukmu" kata Jin itu kembali.

Tak berapa lama kemudian, sang Jin pun turun ke bawah jurang. Ternyata Jin tersebut memiliki keinginan untuk menguji kejujuran Abu Nawas yang sering di dengarnya.

Terbesit di benak Jin untuk memberikan kapak yang lain, yang terbuat dari emas. Apa reaksi Abu Nawas nantinya.

"Wahai Abu Nawas, apakah ini kapakmu," tanya Jin itu.

"Bukan, kapak saya jelek kok," jawab Abu Nawas.

Jin itu kembali turun ke jurang, dan kali ini ia memperlihatkan kapak yang gagangnya berlapis mutiara dan intan kepada Abu Nawas.

"Apakah ini kapakmu wahai Abu Nawas" tanya Jin itu kembali.

"Bukan, bukan itu, kapak saya sudah jelek kok" tegas Abu Nawas.

Untuk ketiga kalinya, Jin itu turun ke jurang dan memperlihatkan kapak yang biasa Abu Nawas gunakan.

"Iya, itu baru kapak saya," Sahut Abu Nawas kegirangan.

Jin itu kagum dengan kejujuran Abu Nawas, iapun mengakui bahwa Abu Nawas memang benar-benar seorang yang jujur.

Lalu Jin itu berkata kepada Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas, seandainya kamu mengaku kalau kapak emas adalah milikmu, tentu saya akan memberikannya padamu.

Meskipun saya tahu kamu berbohong, akan tetapi kamu malah berkata jujur apa adanya," ucap sang Jin.

Abu Nawas menjawab,

"Saya adalah orang yang selalu bersyukur dengan apa yang saya punya. Dan saya tidak mau mengambil sesuatu yang bukan hak saya. Bagiku kapak jelek Itu adalah rezeki yang luar biasa,

karena dengan kapak itulah, aku bisa bekerja secara halal. dan mendapatkan kayu untuk aku jual" ucap Abu Nawas.

"Rasa syukur?" Tanya Jin itu dengan heran.

"Iya, karena rasa syukur itulah yang membuatku tidak mau mengambil barang yang bukan hak saya dan membuatku senantiasa selalu bersikap jujur" Tegas Abu Nawas

Dengan tersenyum, Jin itu kembali berkata kepada Abu Nawas,

"Karena ke jujuranmu dan rasa syukurmu itu wahai Abu Nawas. Maka ketiga kapak ini aku berikan kepadamu" ucap sang Jin.

Kemudian Jin itu pergi meninggalkan Abu Nawas. sementara, Abu Nawas membawa pulang dengan tiga kapak

Kapak jelek yang biasa dia pakai, kapak yang terbuat dari emas, dan kapak yang gagangnya berlapis mutiara dan intan

Semua itu Abu Nawas dapatkan, karena sifat jujur dan selalu bersyukur dengan apa yang dia punya. Sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya, Terima Kasih.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Humor Sufi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah