KISAH 3 KYAI SEPUH Berdebat Keras tentang Rokok: Mbah Maruf, Mbah Manab dan Mbah Abu Bakar Kediri

- 13 Juli 2022, 22:14 WIB
KISAH 3 KYAI SEPUH Berdebat Keras tentang Rokok: Mbah Ma'ruf, Mbah Manab dan Mbah Abu Bakar Kediri
KISAH 3 KYAI SEPUH Berdebat Keras tentang Rokok: Mbah Ma'ruf, Mbah Manab dan Mbah Abu Bakar Kediri /Pixabay/realworkhard

PORTAL MAJALENGKA - Banyak kisah-kisah menarik dari para kyai terdahulu yang banyak diyakini mereka sebagian dari wali Allah yang ada di bumi ini.

Para wali Allah ini kerap berkumpul untuk membicarakan atau musyarawarah untuk bisa menyelesaikan persoalan atau masalah yang berkembang di masyarakat.

Dan sisanya akan dihabiskan dengan obrolan ringan yang diselipi dengan candaan atau kalau di Jawa Timur dikenal dengan istilah gojlokan.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Sakti Mandraguna Terkenal di Dunia Ghaib, dengan Mudah Bunuh Raja Ular

Satu kisah menarik antara tiga kiai sepuh yang diyakini sebagian orang bahwa mereka bertiga adalah wali Allah, berkumpul dalam satu kesempatan.

Kisah ini dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Penerus Para Nabi.

Dikisahkan, tak lama setelah NU resmi lahir tanggal 31 Januari 1926, tak mau ketinggalan, Kota Kediri pun segera membentuk kepengurusan di tingkat cabang (kabupaten).

Baca Juga: Ternyata 4 Tokoh Politisi Ini Keturunan Sunan Gunung Jati, Ada Ridwan Kamil hingga Sandiaga Salahudin Uno

Dan secara aklamasi, KH Maruf Kedonglo atau Mbah Ma'ruf (yang dikenal sebagai waliyullah Kediri) terpilih sebagai Rois Syuriah PCNU Kediri.

Sedangkan Mbah Manab nama asli dari KH Abdul Karim Lirboyo menjadi ketua Tanfidziyah PCNU Kediri.

Dan KH Abu Bakar Bandar Kidul sebagai Katib Syuriah NU Kediri (waktu itu, kota dan kabupaten menjadi satu).

Baca Juga: Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Didakwa Memberi Suap ke Pegawai BPK Senilai Rp1,9 Miliar

Usia beliau-beliau waktu itu sudah memasuki usia renta di atas 70 tahunan. Sehingga menjadi unik karena ulama-ulama sepuh sekaliber beliau menjadi pengurus harian cabang NU.

Tetapi itu juga cukup menggambarkan betapa luar biasanya NU di awal-awal kelahirannya. Benar-benar sebuah kebangkitan para ulama.

Ketiga kyai Nusantara ini ke mana-mana selalu bersama-sama, ibarat tiga serangkai.

Baca Juga: Singkirkan Rekan Senegara, Febriana-Amalia Lolos Dampingi Apriyani-Fadia ke 16 Besar Singapore Open 2022

Tetapi dalam urusan rokok, mereka sangat berbeda. Mbah Maruf dikenal sebagai perokok berat, Mbah Abdul Karim tidak merokok sama sekali, sedangkan Mbah Abu Bakar sesekali terlihat merokok tapi jarang.

Suatu saat melihat Mbah Maruf merokok tanpa henti, Mbah Abdul Karim mencoba “gojloki” dalam bahasa Jawa Timuran.

“Kang, iku lambe opo pawonan to? (Mas, itu mulut apa tungku api?),” kata Mbah Abdul Karim.

Baca Juga: Susul Jojo dan Tommy, Ginting Melaju ke 16 Besar Singapore Open 2022

Kyai Maruf segera menyahuti candaan teman keribnya itu.

“Yo iki kang, bedane antarane menungso karo wedus, lek menungso ya ngerokok lek wedus yo ora ngrokok (Ya ini mas bedanya manusia dan kambing, kalau manusia ya merokok kalau kambing ya tidak merokok)."

“Maksudnya kalau punya jenggot tapi merokok itu manusia, kalau punya jenggot tidak merokok itu kambing.”

Baca Juga: Rinov-Pitha Lewati Rintangan Pertama Singapore Open 2022, Tantang Unggulan Tujuh di 16 Besar

Sementara Kyai Abu Bakar hanya diam saja melihat kedua sahabatnya ini bercanda, sambil meneruskan bacaan sholawat yang menjadi kebiasaannya.

Di lain kesempatan, Kyai Abdul Karim pernah bercanda, “Wong nok kadung nyekik udud, sok nang kuburan ora nemu udud, bakale ngemut dzakare dewe.”

(Orang yang sudah kecanduan rokok, saat di kuburan nanti tidak menemukan rokok yang bisa dihisap, maka dia akan menghisap kemaluannya sendiri).

Baca Juga: Kisah Nabi Khidir Meminta Segelas Air Minum ke Tuan Guru Sekumpul, Sang Wali Qutub dari Kalimantan

Namun uniknya, kedua menantu KH Abdul Karim, yaitu KH Marzuki Dahlan dan KH Machrus Ali justru mengikuti jejak KH Maruf Kedunglo menjadi NU GR (Garis Rokok) alias ahli hisap.

Kendati beliau-beliau berbeda dalam urusan rokok, tetapi mereka sepakat dalam hal minum kopi. Wallahu A'lam.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah