“Kalian para santri-santriku berjanjilah kepadaku, jangan katakan ini kepada temanmu yang sedang mengantarkan Nabi Khidir AS. Jangan katakan bahwa yang ia gendong adalah Khidir AS,” ujar KH Kholil Bangkalan di hadapan para santrinya.
“Tapi ketika aku sudah tiada, katakanlah semua padanya tentang apa yang telah aku sampaikan ini,” tutupnya.
Ternyata, santri muda itu adalah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Ucapan yang disampaikan Mbah Kholil Bangkalan akhirnya menjadi nyata.
Tepatnya pada tanggal 31 Januari 1926, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mendirikan sebuah wadah organisasi yang menjelma menjadi organisasi Islam terbesar di dunia yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Disclaimer: Artikel ini dikutip dari satu versi. Membuka kemungkinan adanya perbedaan dari sumber versi lainnya. *