Sultan Abdul Mufakir segera memperkuat pasukan perang dan armada laut untuk menjaga wilayah Banten dari serangan serangan pasukan Mataram.
Di bawah kepemimpinan Sultan Abdul Mufakir Banten merupakan wilayah yang sangat maju dan memiliki armada perang yang sangat kuat.
Sultan Abdul Mufakir juga melakukan hubungan diplomatik dengan pihak luar di antaranya dengan kerajaan Inggris dan Mekkah
Percobaan penaklukan Banten oleh Kesultanan Mataram dibawah Amangkurat 1 dilakukan dengan berbagai cara namun Mataram tidak menampakan diri atas rencana itu.
Salah satu caranya Mataram memakai cara dengan menekan Cirebon melalui Panembahan Giri Laya yang kala itu sebagai raja Cirebon.
Panembahan Giri Laya agar tunduk pada kekuasaan Mataram Amangkurat 1 memanfaatkan kewibawaan Cirebon sebagai simbol orang tuanya Banten.
Dengan harapan Banten mau menuruti kehendak Cirebon untuk takluk dibawah kekuasaan Mataram.
Sementara itu Panembahan Giri Laya rupanya merasa setengah hati dalam melakukan tugas dari Mataram untuk menaklukkan Kerajaan Banten.
Sebab Banten tidak lain merupakan saudara sendiri, sama-sama keturunan Sunan Gunung Jati.
Panembahan Giri Laya berada dalam kondisi seperti Buah Simalakama saat itu, Bagaimana kisah selanjutnya apakah Cirebon mau berperang dengan Banten ataukah tidak?. Akan kita tuliskan dalam artikel selanjutnya.