MBAH NAJMUDIN, Kiai Desa Miliki Keramat Wali, Sangat Ditakuti Oleh Anggota PKI Sejarah Kelam RI

- 5 Juli 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Wali
Ilustrasi Wali /SS YouTube Penerus Para Nabi

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Najmudin salah satu kiai kharismatik pengasuh pondok pesantren Bendasari, yang diyakini memiliki keramat sakti seorang wali.

Kiai Ndeso yang memiliki Pesantren Bendasari yang berada di Desa Cilopadang Kecamatan Majenang, Cilacap.

Mbah Najmudin menjadi salah satu pondokan yang dapatkan tekanan dari PKI dan underbow-nya itu juga turut dirasakan oleh KH. Najmuddin.

Baca Juga: Santri Melongo Lihat Ilmu Mbah Kholil Bangkalan Habis Dibawa Mbah Hasyim Asy'ari, Kisah Wali Allah

Namun Mbah Najmudin tidak mengungsi dan memilih bertahan, geger masa revolusi juga bertambah dengan keberadaan milisi Darul Islam atau Negara Islam Indonesia disingkat NII yang mulai ada ke Jawa tengah,

Di tempat asalnya, di Jawa barat DI atau TII semakin terdesak oleh pasukan Siliwangi dan raiders-nya.

Majenang adalah wilayah perbatasan Jawa tengah Jawa barat, sehingga kekerasan berlangsung masif, Keadaan semakin sulit.

Baca Juga: SOSOK ASLI ABU NAWAS Sang Wali Sufi, Hingga Imam Syafi'i Ikut Sholati Jenazah Karena Puisinya

Di satu sisi Mbah Najmudin jelas tidak mau bergabung dengan PKI, tetapi di sisi lain Ia pun tak setuju dengan pendirian negara Islami.

Mbah Najmuddin tetap istiqomah di partai NU, atau dulu disebut sebagai NO Nahdlatul Olama ejaan lama.

Partai yang dibikin oleh anggota ormas yang didirikan gurunya Mbah Hasyim Asy'ari, Mbah Najmuddin memang pernah mengaji langsung kepada Mbah Hasyim Asy'ari di pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa timur.

Bahkan Mbah Najmudin sempat dipercaya sebagai lurah pondok atau ketua pondok, meski hanya 8 bulan di pesantren legendaris ini.

Baca Juga: Mbah Kholil Bangkalan Dikerjai Santri Nakal Sampai Bikin Tertawa Kecut: Punya Saya Dibayarin Pak Kyai

NU adalah partai Islam yang tetap menginginkan Indonesia sebagai NKRI dan berideologi Pancasila.

Nu anti komunis, sekaligus juga tak hendak mendirikan negara khilafah islamiyah.

Kebetulan kediaman Mbah Najmuddin dan pesantrennya berada di pinggir jalan dari desa kawasan pertanian dan pasar. Makanya jalan selalu ramai, tiap hari ratusan orang dari berbagai wilayah menggunakan jalan ini.

Kala itu atribut politik digunakan oleh petani pedagang buruh hingga pekerja, petani dan pedagang misalnya mengetribusi tudungnya dengan lambang partai.

Baca Juga: PRABU BATORO KELING Kalahkan Kesaktian Sunan Kalijaga hingga sang Sunan Bertapa di Banyu Tibo Gunung Kidul

Dan anehnya tiap orang yang lewat di depan rumah Mbah Najmuddin akan selalu turun dari sepeda, kalau pelintas itu berjalan maka akan membungkuk itu berlaku untuk semua orang dari golongan manapun termasuk PKI.

Mereka takut Mbah Najmuddin sedang berada di depan rumah sehingga mereka sudah bersiap berlaku sopan. Sudah menjadi kebiasaan Mbah Najmuddin menyapa orang-orang yang lewat.

"PKI ada tulisan PKI warnanya merah, kalau PNI ya begitu, ada tulisannya, kalau NU ya ditudungnya ada tulisan pertano" ucap Mas Mudin cucu keponakan KH. Najmuddin.

Dibalik konsistensinya di partaian NU, Mbah Najmuddin dikenal sebagai sosok kharismatik sekaligus terbuka.

Baca Juga: Orang Belanda Akui Mbah Hasyim Asy'ari Mampu Sumbat dan Matikan Mesin Giling Tebu Tiba-Tiba, Keramat Wali

Itu sebab, Ia diterima oleh golongan manapun termasuk komunis, bahkan berbeda dari pesantren lain yang kerap diganggu oleh PKI.

Pesantrennya jauh dari marabahaya itu, tidak ada yang jaga, karena banyak santri di situ orang PKI juga menghormati Mbah Najmuddin.

Ia mengungkapkan penghormatan masyarakat luas kepada KH. Najmuddin tentu saja tidak muncul begitu saja.

Keistimewaan KH. Najmuddin telah tergambar hingga ke pelosok desa. Bahkan itu terjadi sejak Kyai haji Najmuddin berusia muda dan nyantri, Ia dikenal karena kecerdasannya saat muda.

Baca Juga: Keramat Wali, Rasulullah SAW Ulurkan Tangan dari Dalam Kubur Gapai Tangan Syekh Ahmad Rifa’i

Bahkan ia tidak pernah mondok di satu pesantren dalam waktu lama.

Saat sudah mengasuh pesantren Kyai haji Najmuddin adalah ulama host dengan bidang keilmuan yang lengkap.

Mulai ilmu tauhid, fiqih, ilmu alam hingga ilmu hikmah atau kesaktian.

Salah satunya kisah ketika Kyai haji Najmuddin muda, menyelamatkan dua kerabatnya yang hendak dieksekusi Belanda pada masa agresi militer 1948.

Baca Juga: HABIB MUDA BANGKRUT, Mbah Kholil Bangkalan Berikan Wiridan Kaya Raya dan Dirobek Habib Sepuh

Kyai Haji Najmuddin menyelinap masuk ke tangsi Belanda di Wanareja dan membuka gembok berukuran besar tanpa diketahui tentara Belanda yang berjaga ketat.

Itu gaib, ada campur tangan Mbah Najmuddin ujarnya, penghormatan masyarakat juga menilik nasab Kyai haji Najmuddin.

Ketika dilacak sampai kepada salah satu tokoh besar Walisongo atau Sunan giri. Pengaruh politik Kyai haji Hasyim Asy'ari tampak dari keistiqomahannya.

Mempertahankan pandangan politiknya ditengah tekanan komunis dan DII dan TII yang hendak mendirikan negara islam.

Baca Juga: KISAH TIGA Wali Bertasawuf Tanpa Bertarekat: Abubakar al-Kalabadzi, Abu Nashr al-Sarraj, dan Imam Ghazali

Di sisi lain KH. Najmuddin adalah sosok Kyai yang terbuka kepada orang lain. Kiai Najmuddin mampu menjadi orang tua untuk semua. semuanya menuakan Kiai Najmuddin.

Pesantren Bendasari masih ada dan bahkan terus berkembang, kini namanya adalah pondok pesantren el-bayan.

Di bawah naungan yayasan El bayan didirikan beberapa berbagai pendidikan formal, mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Itulah sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga bermanfaat.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Napak Tilas Perjalanan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x