Sunan Gunung Jati dan Walisongo Kalah Debat dari Syekh Siti Jenar, Sunan Kalijaga Turun Tangan

- 2 Juli 2022, 19:09 WIB
Sunan Kalijaga membantu Sunan Gunung Jati menyikapi masalah Syekh Siti Jenar dengan Demak Bintoro.
Sunan Kalijaga membantu Sunan Gunung Jati menyikapi masalah Syekh Siti Jenar dengan Demak Bintoro. /Tangkapan layar youtube Ilmu Kekayaan Sejati

PORTAL MAJALENGKA - Perdebatan berjalan sengit antara Sunan Gunung Jati dengan Syekh Siti Jenar, hingga Sunan Gunung Jati dan walisongo lainnya hampir terpojokkan dengan semua argumentasi Syekh Siti Jenar.

Perdebatan yang terjadi antara Sunan Gunung Jati dengan Syekh Siti Jenar ini terjadi akibat satu ajaran Syekh Siti Jenar yang dianggap berbahaya terhadap kerajaan Demak Bintoro, Kerajaan Islam yang baru saja berdiri.

Namun Sunan Kalijaga akhirnya angkat bicara, hingga perdebatan sengit kembali terjadi meneruskan perdebatan Sunan Gunung Jati yang terpojokkan oleh Syekh Siti Jenar.

Baca Juga: BIMA MENCARI DEWA RUCI Lakon Sunan Kalijaga Paling Digemari, Temani Sunan Gunung Jati Dakwah Islam di Pasundan

"Maafkan sebelumnya Kang Mas," ucap Sunan Kalijaga kepada Syekh Siti Jenar.

"Ajaran Kang Mas itu berbahaya, bisa meruntuhkan kerajaan Demak Bintoro, kerajaan Islam yang baru saja kita bangun," sambung Sunan Kalijaga.

"Padahal Demak adalah kerajaan Islam, bukankah dengan begitu Kang Mas turut menyumbang keruntuhan Islam di Nusantara," ujar Sunan Kalijaga menanggapi argumentasi Syekh Siti Jenar.

Kisah perdebatan ini terjadi setelah berhasil membujuk Syekh Siti Jenar menuju Demak Bintoro.

Baca Juga: MASA Kejayaan Sunan Gunung Jati, Pewaris Takhta Pangeran Cakrabuana dan Prabu Siliwangi

Pengadilan Dewan walisongo digelar dengan dewan Wali sebagai hakim-hakimnya. Forum menjadi tegang sebab argumentasi Syekh Siti Jenar memang sulit dipatahkan.

Hingga Sunan Gunung Jati dan dewan walisongo lainnya hampir putus asa, Hal ini membuat Sunan Kalijaga tidak tinggal diam, dan dia angkat bicara.

"Sekali lagi saya tegaskan semua manusia itu sama derajatnya, Allah lah satu-satunya Gusti yang wajib kita tunduk agar Kita Manunggal. Tiada alasan bagiku untuk tunduk pada Demak Bintoro" tegas syekh Siti Jenar.

"Malaka baru saja jatuh ke tangan Portugis, kita tentu harus mengusirnya. Sebab hanya dengan begitu kejayaan Nusantara bisa kita tegakkan," tegas Sunan Kalijaga.

Baca Juga: Sepi Angin hingga Rajek Wesi, 6 Ilmu Sakti Syekh Siti Jenar, Wali Masa Sunan Gunung Jati

Untuk itu tentu butuh banyak hal seperti persatuan kembali nusantara, yang sudah tercerai-berai sebab Perang Paregreg yang membawa sandi Majapahit dan Demak Bintoro.

Sebagai pewaris Majapahit harus memulai menjalin persaudaraan kembali antar kerajaan-kerajaan kecil.

Hasil perpecahan itu tentu membutuhkan banyak tenaga dan dana, tenaga bisa diambil dari pemuda-pemuda desa sementara dana dari upeti.

"Adapun ajaran Kang Mas malah membuat orang tidak mau membantu Demak Bintoro," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Keramat Wali, Pasukan Belanda Kocar-kacir karena Lebah Gaib Milik Mbah Kholil Bangkalan

"Baik tidak mau membantu secara tenaga atau tak mau bayar. Sekali lagi Malaka sudah jatuh dan itu adalah awal kejatuhan Nusantara. Bukankah kalau kita biarkan kejatuhan itu akan merembet ke tanah Jawa," Sunan Kalijaga menjelaskan.

"Tentu saja kita sama-sama tak ingin Nusantara jatuh, sebagaimana tak ingin rakyat yang sudah sengsara tambah sengsara," sambung Sunan Kalijaga.

Demak Bintoro sejak kelahirannya sudah menegakkan benderanya. Sehingga membuat orang-orang yang belum Islam menjauhinya.

"Nusantara itu bukan hanya Islam. Bagaimana kalian bisa menggalang persatuan Nusantara untuk mengusir penjajah. Jika kerajaan yang kalian bangun hanya berlandaskan satu agama saja," jawab Syekh Siti Jenar.

Baca Juga: Asisten Gus Dur Tercengang saat Gus Dur Mendapatkan Pusaka dari Wali Qutub Gunung Lawu

"Dengan begitu kalian itu malah membuat perpecahan Nusantara, semakin terpecah lagi dan dengan begitu kita mudah dijajah," tandasnya.

"Lagi pula kudengar beberapa Kerajaan Nusantara mau berdagang dengan Portugis, itu artinya sebagian dari kita memang sudah menerima Portugis," sambung Syekh Siti Jenar.

Majapahit negara yang awalnya berlandaskan ajaran Bhrawa kemudian mengayomi banyak agama. Nyatanya juga runtuh oleh pertikaian internal.

"Dengan kerendahan hati saya meminta Kang Mas untuk mengalah, hanya dengan begitu pertumpahan darah yang lebih luas antara kami dengan pengikut kang mas bisa dihindari," pinta Sunan Kalijaga.

Baca Juga: MISTERI 9 WALI, Tanpa Pikir Panjang Gus Dur Akan Turuti Semua Perintahnya, Ini Kata KH. Hasyim Muzadi

"Baik saya mengalah, tapi saya meminta dua hal. Pertama,  jika kalian tetap tak mampu menggalang persatuan Nusantarancanntak mampu menghalau Portugis, tak mampu membendung kemerosotan nusantara, maka kalian harus berpikir ulang," ujarnya

Sementara permintaan kedua, Syekh Siti Jenar minta ajarannya disampaikan kepada  orang-orang yang sudah sanggup menerima.

"Aku pamit," ujar Syekh Siti Jenar, dan setelah mengucap dua kalimat syahadat Syekh Siti Jenar meninggal dunia. Wallahu a'alam bishowab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube ilmu roso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah