“Embuh, mungkin untuk nggendong bongso”, jawab Gus Dur. Yang artinya, “Tidak tahu, mungkin untuk menggendong bangsa”.
Selanjutnya, Alquran yang terambil itu diminta kembali, sedangkan selendangnya boleh dibawa pulang.
“Wah, beliau yang dimakamkan di sini ternyata wali kutub yang menyembunyikan diri”, kata Gus Dur.
Banyak makam orang-orang terpilih yang kurang dikenal atau bahkan tidak diketahui keberadaannya sehingga tidak ada yang memelihara atau menziarahinya.
Baca Juga: KARIR Gus Dur setelah Melakukan Pengembaraan Pendidikan ke Timur Tengah (1): Mulai Jadi Penulis
Gus Dur boleh dikata seorang pemburu dan penemu makam-makam orang suci penyebar Islam yang diabaikan sehingga pada akhirnya diziarahi banyak orang.***