Singkat cerita, Gus Dur memulai tahlil. Dalam berdoa, mereka menyebut “Doa untuk ahli kubur yang dimakamkan di sini, kalau Engkau meridhai”.
Tahlil yang dilakukan oleh Gus Dur di makam tersebut akhirnya selesai.
Setelah itu tiba-tiba juru kunci meminta Gus Dur masuk ke dalam gedung tempat penyimpanan pusaka.
Kemudian, Gus Dur juga diminta mengambil pusaka, dan apa yang diambil itu nantinya akan jadi pegangan. Dengan keadaan gelap gulita, pemilihan pusaka dilakukan secara acak.
Baca Juga: KISAH MISTIS GUS DUR, Datang Kakek Berjubah Putih dan Berjenggot Panjang: Ini Tempat Lahirnya Wali
Akhirnya, Gus Dur pun masuk dan mengambil salah satu pusaka. Ternyata, yang diambil Gus Dur adalah sebuah buku.
Tidak hanya itu, kemudian Gus Dur diminta mengambil satu lagi dan memperoleh kain.
Bagitu dibuka di luar ruangan, buku yang terambil adalah Alquran. Artinya, Alquran ini menjadi pegangan hidup.
“Kalau selendangnya sendiri, apa artinya Gus”, tanya Zastrow.