Keramat Wali Telan Kunyah Iblis, Malaikat Penghuni Langit ke-4 Turun Membantu, Kisah Kitab Al Irsyadul Ibad

- 29 Juni 2022, 13:15 WIB
Keramat Wali Telan dan Kunyah Iblis, Malaikat Penghuni Langit ke-4 Turun Membantu, Kisah dari Kitab Al Irsyadul Ibad
Keramat Wali Telan dan Kunyah Iblis, Malaikat Penghuni Langit ke-4 Turun Membantu, Kisah dari Kitab Al Irsyadul Ibad /YouTube penerus para Nabi

PORTAL MAJALENGKA - Ada beberapa kisah di antara wali Allah yang diberikan karomah yang sangat menakjubkan.

Salah satu diantaranya seperti kisah Wali Allah yang pernah menelan iblis sampai terpotong-potong .

Kisah ini terdapat di dalam kitab Irsyadul Ibad karangan imam Zainuddin bin Abdul Aziz al-malibary.

Baca Juga: PASUKAN GAIB Sunan Gunung Jati Pukul Mundur Pasukan Majapahit

Dikisahkan ada seorang pemuda yang bernama Syekh Muhammad bin Humaira beliau adalah seorang wali Allah yang wara'.

Beliau berpuasa saat siang hari dan selalu melanggengkan sholat serta beristiqomah melakukan sholat di malam harinya.

Suatu hari beliau yang sedang pergi berburu di hutan, bertemu dengan seekor ular.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Kontak Batin Habib Luthfi bin Yahya dengan Habib Munzir Al-Musawa

Ular itu ingin meminta bantuan kepada syekh Muhammad untuk menyelesaikan masalahnya.

Sahabat beriman dalam kisah tersebut dikatakan bahwa ular itu adalah iblis yang sedang menyamar menjadi seekor ular.

Untuk membujuk syekh Muhammad Ibnu Humaira agar menolongnya dan syekh Ibnu Humaira pun tidak mengetahui.

Baca Juga: PROGO SUKMO Ajian Mematikan Syekh Siti Jenar, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati

Bahwa ular tersebut adalah iblis yang sedang menyamar, iblis yang menyamar menjadi ular itu berkata.

Wahai Muhammad bin Humaira selamatkanlah aku niscaya engkau akan diselamatkan juga oleh Allah SWT.

Syekh Ibnu Humaira pun berkata "selamatkan mu dari siapa?"

Ular itu berkata lagi "selamatkan aku dari musuhku"

Ular itu menjawabnya "musuhku ada di belakangku" wahai syekh

Lalu Syekh Ibnu Humaira bertanya lagi
"dari golongan umat siapakah engkau wahai ular"

Mata ular itu menjawab
"aku dari golongan umat Muhammad"

Lalu Syekh Muhammad Ibnu Humaira segera membuka sorbannya dan menyuruh si ular supaya secepatnya bersembunyi.

Tetapi ular itu justru tidak mau dan berkata "tetap saja wahai syekh musuhku akan tetap melihatku dan memangsaku" ucapnya.

Lalu syekh Ibnu Humaira bertanya,
"lalu apakah yang bisa diriku perbuat untukmu?"

Maka ular itu menjawab,
"jika engkau memang ingin benar-benar membantuku, maka bukalah mulutmu dan izinkan aku masuk untuk bersembunyi di dalamnya" ucap sang ular.

Mendengar itu syekh Ibnu Humaira berkata "tidak aku takut engkau membunuhku" ,

Lalu ular itu pun meyakinkan dengan berkata "demi Allah aku tidak akan membunuhmu".

Sahabat beriman akhirnya syekh Muhammad bin Humaira membuka mulutnya dan mengizinkan ular itu masuk ke dalamnya.

Lalu setelah beberapa saat datanglah seseorang kepada syekh Ibnu Humaira orang itu bertanya kepada syekh Ibnu Humaira,

"apakah engkau melihat seekor ular wahai syekh"

Maka syekh Ibnu Humaira berbohong demi untuk melindungi ular tersebut syekh Ibnu Humaira hanya menjawab tidak.

Kemudian orang itu pergi meninggalkan syekh Ibnu Umar , lalu syekh Ibnu Humaira pun segera beristighfar memohon ampun kepada Allah sebanyak 100 kali.

Atas ucapannya yang berkata tidak kepada orang tersebut.

Setelah itu syekh Ibnu Humaira mengeluarkan kepala ular dan berkata "musuh mu sudah pergi sekarang tiada siapapun lagi di sini".

"Jika engkau ingin keluar maka keluarlah sekarang" ucap Ibnu Humaira.

Namun iblis yang menyamar jadi ular itu malah membatahnya dengan berkata.

"Wahai syekh, sekarang aku beri engkau satu dari dua pilihan yang mana engkau mau, hatimu akan ku rusak atau hatimu akan ku lubangi" ucap sang ular.

Mendengar itu syekh Ibnu humair kaget dan berkata "maha suci Allah di manakah janjimu wahai ular" ucap sang Syekh

"Ke manakah sumpahmu sehingga engkau begitu melupakannya" ucapnya lagi.

Ular itu pun berkata: "aku tidak akan pernah lupa tentang permusuhan Antara aku dan kakek moyangmu Adam"

"Di saat aku mampu membuat ia terusir dari surga, lalu bagaimana mungkin aku akan kembali menolong keturunannya" ucap ular yang ternyata iblis ini.

Syekh Ibnu Humaira benar-benar terkejut dan berkata "lalu engkau akan membunuhku",

Ular itu menjawab "iya tentu saja aku akan membunuhmu".

Lalu syekh Ibnu Humaira berkata:
"maka tunggulah sampai aku beranjak pergi di lereng pegunungan itu".

Dengan meremehkan ular itu berkata: "baiklah"

Setelah syekh Ibnu Humaira sampai di lereng pegunungan itu beliau langsung mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Allah SWT.

"Wahai dzat yang maha pelindung, lindungilah aku dengan perlindunganmu yang tersembunyi wahai dzat yang maha pelindung" doa sang syekh dipanjatkan.

"Selamatkanlah aku dari ular ini dengan kekuasaan engkau yang menguasai Arsy. Sedangkan Arsy tiadalah mengetahui di mana engkau telah menetapkannya" ucap sang Syekh.

Kemudian syekh Muhammad Ibnu Humaira berjalan kembali tiba-tiba ada seseorang yang menghadangnya.

Wajah orang itu ceria dan sangat bersih bercahaya orang itu memberi salam dan berkata kepada syekh Ibnu humair.

"Semoga keselamatan diberikan kepadamu"

Maka syekh Ibnu Humaira pun menjawabnya dengan berkata "semoga keselamatan diberikan juga kepadamu wahai saudaraku" ucap Humaira.

Kemudian orang itu berkata "wahai syekh aku melihat wajahmu pucat mengapa demikian"

Syekh Ibnu humair pun menjawabnya "karena musuhku telah menzalimiku"

Orang itu berkata lagi "di mana musuhmu".

Syekh Ibnu Humaira berkata "musuhku berada dalam perutku" , lalu orang itu pun berkata "bukalah mulutmu".

Maka syekh Ibnu humair pun membuka mulutnya lalu orang itu meletakkan daun seperti daun zaitun yang hijau ke dalam mulut syekh Ibnu humair.

Kemudian orang itu berkata "kunyalah dan pelan lah" , lalu syekh Ibnu humair pun mengunyahnya dan menelannya. tidak lama setelah itu perut syekh Ibnu humair terasa seperti dipukul-pukul.

Dan terasa ular itu berputar-putar di dalam perutnya lalu tak lama kemudian , ular itu pun terlempar keluar dalam keadaan terpotong-potong.

Melihat itu syekh Ibnu Humaira pun berkata kepada orang tersebut "wahai saudaraku siapakah kamu?"

"Aku telah diberi anugerah oleh Allah SWT melalui kamu" kemudian orang itu tersenyum dan berkata: "apakah kamu tidak mengetahui aku?".

Lalu syekh Ibnu Humaira berkata "aku tidak mengetahui dirimu",

Kemudian orang itu pun menjelaskan dengan berkata:

"sesungguhnya ketika terjadi peristiwa antara kamu dan ular itu. Lalu kamu berdoa dengan doa yang tadi kamu baca maka para malaikat di tujuh langit merayu kepada Allah azza wa jalla.

Kemudian Allah SWT berfirman demi kemuliaan dan keagunganku aku akan menolong hambaku yang dibinasakan ular.

Lalu Allah SWT memerintahkan kepadaku agar datang kepadamu dan akulah yang disebut dengan Al ma'ruf aku tinggal di langit ke-4.

Allah SWT berfirman kepadaku berangkatlah kamu ke surga lalu ambil daun yang hijau di sana.

Lalu temuilah hambaku itu Muhammad Ibnu Humaira , lalu orang itu berkata lagi wahai Muhammad Ibnu Humaira berbuatlah kamu yang ma'ruf baik.

Sesungguhnya kebaikan itu menjaga dari serangan-serangan jahat.

Dan jika kebaikan itu tidak disia-siakan oleh orang-orang yang diberi kebaikan maka kebaikan tidak akan di sia-siakan oleh Allah SWT" ucap Malaikat itu.

Itulah kisah menakjubkan penuh hikmah dari syekh Muhammad Ibnu Humaira yang menelan iblis.

Beliau melakukan kebaikan kepada makhluk Allah SWT walau itu ular sekalipun yang benarnya ular tersebut adalah iblis.

Dan Allah SWT tidak menyia-nyiakan kebaikan maka Allah memberikan pertolongan kepadanya.

Dengan mengirim malaikatnya dari langit ke-4 sehingga syekh Ibnu humair terselamatkan dari gangguan iblis yang terkutuk.

Dan begitulah Rahmat dan kasih sayang Allah kepada hambanya yang bertakwa, semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan meridhoi kita di dunia dan di akhirat.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Lensa Aswaja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah