Baca Juga: Buya Arrazy Hasyim: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Fakta Sejarah, Bukan Cocokologi
KH Hasyim Asy’ari terbilang seorang anak yang sangat pintar. Pendidikan ilmu agama sudah sangat lekat pada dirinya, namun dirinya ngotot ingin berguru kepada Mbah Kholil Bangkalan.
Walaupun berkali-kali mendapat pengusiran dari Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari tetap memaksa agar dapat menjadi santri Syaikhona Kholil Bangkalan.
Segala hal sudah dilakukan oleh KH Hasyim Asy’ari untuk bisa menimba ilmu dari Syaikhona Kholil Bangkalan.
Karena KH Hasyim Asy’ari itu terus memaksa, akhirnya dia diterima mondok di Bangkalan dan menjadi santri Syaikhona Kholil Bangkalan.
Pemaksaan KH Hasyim Asy’ari untuk nyantri pada Syaikhona Kholil Bangkalan bukan tanpa alasan, kebesaran hati Hasyim Asy'ari meski sarat dengan ilmu sehingga dia tetap menghargai sebuah ilmu.
Baca Juga: Tak Hanya Pendidikan, KH Hasyim Asy'ari juga Rambah Bidang Ekonomi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Terlebih Syaikhona Kholil merupakan sosok yang pernah menimba ilmu ke tanah Arab. Sehingga kedatangannya dari Tebuireng ke Madura hanya ingin menambah ilmu.
Selama KH Hasyim Asy’ari mondok di Bangkalan, pada suatu ketika dalam sebuah pembelajaran yang disampaikan Syaikhona Kholil Bangkalan, Hasyim Asy’ari malah tidur.
Saat teman lainnya ingin membangunkan KH Hasyim Asy’ari, sang guru Syaikhona Kholil Bangkalan melarang santri lain membangunkannya.