Network
PORTAL MAJALENGKA - Doa makan menurut Maulana Habib Luthfi bin Yahya memiliki makna mendalam. Dalam perjalanan mencari ilmu, Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan berjumpa dengan seorang kyai sepuh.
Habib Luthfi bin Yahya muda terheran-heran ketika menyaksikan akhlak kyai sepuh yang luar biasa. Ketika makan, ada satu butir nasi yang jatuh lalu dipungut dan dikembalikan ke piring.
Satu butir nasi ini kemudian ikut dimakan kembali oleh kyai sepuh ini. Hal ini membuat Habib Luthfi bin Yahya muda menjadi terheran dan menanyakan kepada kiai sepuh ini.
“Kenapa harus diambil yai, kan cuma nasi sebutir,” ujar Habib Luthfi muda.
Baca Juga: HABIB LUTHFI Bin Yahya Kisahkan Ketika Rasulullah Hadir dalam Majelis Maulid Nabi Muhammad SAW
“Loh jangan dilihat sebutir nasinya yi, Apa kamu bisa bikin nasi seperti ini,” ucap kyai sepuh ini membuat Habib Luthfi lebih penasaran lagi.
“Ketauilah yi, pada saat kita makan nasi. Sesungguhnya gusti Allah telah menyatukan banyak sekali peran nasi itu, namanya sogo bin beras bin gabah Alfari,” ucap kyai sepuh ini.
“Mulai dari mencangkul, menggaru, meluku, menanam benih, memupuk, menjaga hingga memanen,” ucap kyai sepuh lagi.
“Ada jasa banyak sekali orang, kemudian mengolah gabah menjadi beras, dari beras menjadi nasi, juga banyak sekali peran Hamba Gusti Allah di sana,” ucap kyai sepuh ini.
