Bermula dari masuknya Islam putri Rara Santang dan kakaknya Walangsungsang atau dikenal dengan Pangeran Cakrabuana.
Mereka berdua mendalami Islam karena telah mengalami mimpi yang sama, yaitu mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. setelah mimpi itu, kedua saudara pun langsung memeluk agama Islam.
Kemudian hingga pada suatu ketika mereka menunaikan ibadah haji bersama-sama.
Di tanah haram, kedua saudara itu tidak hanya menunaikan ibadah haji saja, tetapi juga menetap lama di sana untuk belajar ilmu agama kepada salah satu syekh besar yang ada di Mekah.
Hingga pada suatu ketika, tiba-tiba datanglah seorang utusan sebagai utusan sang Sultan.
Sultan Abdullah mengirimkan utusan untuk melamar Syarifah Muda’im atau Putri Rara Santang.
Mengetahui hal tersebut, putri Rara Santang pun langsung menerima lamaran dari Sultan Abdullah, hingga akhirnya pernikahan pun terjadi dengan Walangsungsang sebagai wali dalam menikahkan adiknya dengan sang sultan.
Pernikahan terjadi secara khidmat di Mesir dengan mengikuti Madzhab Imam Syafi’i. Setelah putri menikah dengan Sultan Abdullah, putri Rara Santang pun tinggal di Mesir untuk waktu yang lama.
Sang kakak yaitu Walangsungsang awalnya tinggal menemani adiknya di Mesir.