Bahwa ia mengabarkan bahwa keinginan Sunan Gunung Jati untuk bertemu dengan Nabi Muhammad akan dapat terlaksana.
Setelah menjalani perjalanan spiritual, akhirnya Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon dan memimpin kesultanan menggantikan pamannya Pangeran Walangsungsang.
Baca Juga: Ikut pesta Gol di Laga Indonesia vs Nepal, Marselino Ferdinan Catat Momen Bersejarah
Setelah dinobatkan menjadi pemimpin, langkah awal tindakan politik yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati ialah melepaskan diri dari pengaruh dan kekuasaan kerajaan Sunda Pajajaran.
Cirebon menghentikan kewajiban memberi upeti tahunan berupa garam dan terasi kepada Kerajaan Hindu Sunda Pajajaran.
Adapun beberapa Keberhasilan Sunan Gunung Jati dalam bidang pemerintahan, ekonomi, politik dan Militer, diantaranya sebagai berikut :
1. Wilayah bawahan kerajaan Cirebon hingga 1530 sudah meliputi separuh dari Provinsi Jawa Barat sekarang termasuk Provinsi Banten dengan jumlah penduduk saat itu kurang lebih 600.000 orang yang sebagian besar beragama non-Islam.
Pelabuhan-pelabuhan penting di pantai utara Jawa Barat seluruhnya sudah dapat dikuasai oleh kerajaan Cirebon.
2. Masjid jami’ di ibukota, masjid-masjid di berbagai wilayah bawahannya, (pancaniti), serta langgar-langgar di pelabuhan telah selesai dibangun.
Salahsatu Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Merah Depok dan beberapa lainnya.