Dari semua peperangan Pasukan Kesultanan Pakungwati Cirebon yang dipimpin Ki Gede Suropati semuanya meraih kemenangan.
Bisa dibilang, kedudukan Ki Gede Suropati di sisi Sunan Gunung Jati seperti kedudukan Sayyidina Kholid bin Walid di sisi Rosulullaah.
Baca Juga: Debat Sengit Syekh Siti Jenar dan Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati: Kamu Sujud Pakai Apa?
Selain sebagai pemimpin pasukan, Ki Gede Suropati juga mengemban tugas dakwah Kerajaan Talaga (Cikijing) dan Kerajaan Galuh (Jatiwangi, Majalengka).
Dua kerjaan itu sudah takluk dan di bawah Kesultanan Cirebon.
Di sana Ki Gede Suropati digelari Syaikh Muhyiddin Waliyyullaah atau Guru Besar yang menghidupkan Agama, Sang Kekasih Allah.
Ki Gede Suropati pun berhasil dakwah kepada pembesar Talaga Ki Pancawala dan menikahi putrinya Nyimas Ratu Antrawulan.
Setelah selesai menjalani tugas sebagai panglima perang, Ki Gede Suropati menempati wilayah hutan yang dihadiahkan Sunan Gunung Jati.
Letaknya di arah barat daya Cirebon yang jauh dari pusat pemerintahan.
Di sana dibangun sebuah pedukuhan yang diberi nama Padukuhan Tegalgubug oleh Sunan Gunung Jati.