Kitab Kuno Bertulis Tinta Emas Sumber Ilmu Sunan Gunung Jati Hingga Ingin Mencari Ilmu Sejati

- 3 Juni 2022, 15:50 WIB
Kitab Kuno Bertulis Tinta Emas Sumber Ilmu Sunan Gunung Jati Hingga Ingin Mencari Ilmu Sejati
Kitab Kuno Bertulis Tinta Emas Sumber Ilmu Sunan Gunung Jati Hingga Ingin Mencari Ilmu Sejati /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Masa Kecil Sunan Gunung Jati yang tidak seperti pada masa usia seumurannya.

Sunan Gunung Jati kecil menghabiskan waktunya untuk terus belajar dengan membaca kitab kitab yang ada di perpustakaan kerajaan Mesir.

Hingga suatu hari Sunan Gunung Jati menemukan satu kitab kuno yang tertulis dengan menggunakan tinta emas.

Baca Juga: Legenda Puser Bumi Gunung Jati, Sosok Resi Bageral Banjir dan Syekh Datuk Kahfi Guru Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati kecil memiliki nama Syarif Hidayatullah putra Raja Mesir Syarif Hud dengan Nyimas Rara Santang.

Kisah Sunan Gunung Jati kali ini dilansir dari kanal YouTube Pupung Widiya Purnama, yang diunggah pada 19 Agustus 2019.

Kanal YouTube ini mengambil kisah dari Buku sejarah Babad Tanah Cirebon, karya Pangeran Sulaiman Sulendra Ningrat.

Baca Juga: RAMALAN Raden Wiralodra: Indramayu Makmur Bila Ular Sebrangi Cimanuk, Kisah Murid Sunan Gunung Jati

Pangeran Sulaiman Sulendra Ningrat lebih dikenal dengan nama Mama Leman, beliau merupakan putra dari ulama guru besar Tarekat Syattariyah.

Inilah Kisah perjalanan Sunan Gunung Jati yang dituliskan Pangeran Sulendra Ningrat dalam bukunya.

Diceritakan pada saat Sunan Gunung Jati kecil ia tinggal di Mesir bersama ibu dan adiknya Syarif Nurullah.

Baca Juga: Kampung Setan dan Pasukan Prabu Siliwangi di Gunung Salak, Cerita Masyarakat Setempat

Sunan Gunung Jati diceritakan sangat gemar belajar dan mempunyai kebiasaan membaca kitab yang ada di perpustakaan.

Suatu hari Sunan Gunung Jati temukan satu buah kitab yaitu kitab Ushul Kalam. Kitab ini terbilang kitab yang istimewa, karena tulisannya menggunakan tinta emas.

Di dalam Kitab itu dijelaskan bahwa walaupun pada kenyataannya Rasulullah SAW sudah wafat, tetapi dengan kekuasaan gusti Allah SWT, ia maha kuasa atas segalanya.

Baca Juga: RESMI! 23 Skuad Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023, Trio Persib Masih Jadi Andalan

Maka dengan izin Allah bukan hal yang tidak mungkin jika ada orang yang bisa bertemu dengan Rasulullah, sekalipun beliau telah tiada.

Semua yang terjadi semata-mata karena kehendak Allah SWT, seperti pada saat Rasulullah SAW masih hidup dan melakukan perjalanan isra mi'raj.

Baginda Rasulullah bisa bertemu dengan para nabi terdahulu nya yang sudah lama wafat jauh sebelum dirinya ada.

Baca Juga: 2 ARMADA LAUT Terkuat Sepanjang Sejarah Nusantara Milik Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

Penjelasan menurut kitab Usul Kalam tersebut membuat Sunan Gunung Jati merenung dan merasakan betapa rindunya beliau kepada Kakeknya yaitu Nabi Muhammad SAW

Sunan Gunung Jati sangat berkeinginan untuk bertemu dan berguru langsung kepada Rasulullah SAW.

Sunan Gunung Jati pun akhirnya menghadap ibundanya yaitu Nyimas Rara Santang atau Syarifah mudaim.

Baca Juga: DUET MAUT CIro Alves dan David Da Silva Matangkan Persiapan Persib Bandung untuk Hadapi Pra Musim

Dengan penuh hormat kepada ibunya Sunan Gunung Jati memohon ijin untuk mengembara guna bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Sang ibunda Nyimas Ratu Rara Santang atau Syarifah mudaim tidak kuasa menolak keinginan Sunan Gunung Jati.

Nyimas Rara Santang pada awalnya mencegah kemauan dari putra pertamanya ini.

Baca Juga: Eril Dinyatakan Hilang dan Meninggal Dunia, Begini Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib

Namun rasa penasaran dalam hati Sunan Gunung Jati yang kian berat Setelah mempelajari kitab Usul Kalam tersebut.

Sunan Gunung Jati sangat terobsesi untuk mengembara agar bisa bertemu dengan sang kakek Nabi Muhammad SAW.

Sunan Gunung Jati pun memutuskan untuk pergi mencari Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Baca Juga: MUI Jabar Serukan Masyarakat Laksanakan Sholat Ghaib untuk Eril Anak Ridwan Kamil

Sunan Gunung Jati mulai melakukan pengembaraannya, Tepatnya pada tanggal 5 bulan Jumadil tahun 1466 M, beliau mohon pamit kepada ibundanya dan pergi mengembara.

Sang ibu Nyimas Rara Santang atau Syarifah Mudaim merasa sangat sedih setelah ditinggal oleh Sunan Gunung Jati.

Nyimas Rara Santang membayangkan saat masa kecil Sunan Gunung Jati yang begitu cerdas dalam segala hal. 

Baca Juga: Atalia Ridwan Kamil Pamit ke Eril di Tepi Sungai Aare: Ril… Mamah Pulang Dulu ke Indonesia, Ya...

Kini Nyimas Rara Santang harus berpisah dengan putra tercintanya Sunan Gunung Jati, dalam hati sangat berat dirasa untuk melepas Sunan Gunung Jati pergi.

Nyimas Ratu Rara Santang sering melamun memikirkan anaknya yang tengah mengembara.

Setiap saat ia berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa menjaga dan melindungi anaknya selama dalam perjalanan di manapun ia berada.

Baca Juga: Sekda Jabar Setiawan Hadiri Puncak Pekan Imunisasi Dunia: Luruskan Informasi Imunisasi yang Tidak Tepat

Pada suatu malam Kanjeng Nyi Ratu Rara Santang atau Syarifah mudaim bermimpi bertemu dengan suami yaitu Sultan Mesir yang pada saat itu sudah wafat.

Sultan mesin suaminya ini berkata,

"wahai adinda Syarifah Mudaim, janganlah engkau bermuram durja. ikhlaskan dan percayakan semuanya hanya kepada Allah SWT," ucap Syarif Hud.

"Bukankah dulu kau sering berdoa kepada Allah ingin memiliki Putra yang kelak menjadi wali Allah yang sangat unggul di alam semesta," lanjutnya.

Baca Juga: Profil Sirkuit Barcelona Catalunya Tuan Rumah MotoGP Catalunya 2022 Lengkap dengan Daftar Juara

"Ini mudah-mudahan karena perihal inilah Putra kita bisa menjadi unggul seperti yang kau inginkan, maka teruslah berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu Wa ta'ala" ucap Sang Sultan yang merupakan almarhum suami Nyi Ratu Rara Santang.

Nyimas Rara Santang kemudian terbangun dari tidurnya, kemudian tertegun mengingat tentang mimpinya tersebut

Nyimas Rara Santang langsung bertaubat kepada Allah dan senantiasa memuji sang maha pencipta.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Pupung Widiya Purnama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah