Perjanjian Sabdo Palon Noyo Genggong dengan Syekh Subakir, Dakwah Islam Pra Sunan Gunung Jati dan Walisongo

- 30 Mei 2022, 02:47 WIB
Ilustrasi. Pertarungan dahsyat Syekh Subakir dengan Sabdo Palon Noyo Genggong mempermudah dakwah Walisongo dan Sunan Gunung Jati.
Ilustrasi. Pertarungan dahsyat Syekh Subakir dengan Sabdo Palon Noyo Genggong mempermudah dakwah Walisongo dan Sunan Gunung Jati. /SS YouTube Keramat Wali

PORTAL MAJALENGKA - Sejarah dakwah Islam di Tanah Jawa yang dilakukan Sunan Gunung Jati dan Walisongo selalu terselip mitologi.

Sunan Gunung Jati dan Walisongo memiliki keramat dan kesaktian yang luar biasa dalam melakukan dakwah Islam di tanah Jawa.

Keramat dan kesaktian Sunan Gunung Jati dan Walisongo dalam menyebarkan agama Islam, tidak terlepas dari sejarah jika pulau Jawa dikenal pulau paling angker yang dihuni para siluman.

Baca Juga: ADU KESAKTIAN, Keramat Syekh Subakir Usir Jin Lelembut Pulau Jawa, Dakwah Pra Walisongo Sunan Gunung Jati

Sejarah panjang tentang penyebaran agama Islam di tanah Jawa dituliskan Agus Sunyoto dalam bukunya Atlas Walisongo.

Dikenal dengan istilah dakwah Islam sebelum Walisongo, Islam sudah masuk ke Indonesia sejak pertengahan abad ke-7 Masehi.

Seorang raja dari Negeri Rum Sultan Al-Gabah pernah mencoba melakukan dakwah Islam ke Tanah Jawa.

Dituliskan dalam sejarah, Sultan Al-Gabah mengirim 20.000 keluarga muslim ke Pulau Jawa.

Hal ini dilakukan agar penduduk Islam Persia bisa mempengaruhi penduduk pribumi agar masuk agama Islam.

Baca Juga: Sejarah Syekh Subakir Mendakwahkan Islam Ke Tanah Jawa Sebelum Sunan Gunung Jati dan Wali Songo

Namun dari sekian banyak keluarga yang dikirimkan Sultan Al-Gabah sebagian besar meninggal secara misterius.

Hanya 200 keluarga saja yang selamat, dan sisanya meninggal secara misterius oleh bangsa dedemit jin dan bangsa siluman penunggu tanah Jawa.

Sultan Al-Gabah kemudian mengirim ulama, syuhada, dan orang sakti ke Jawa untuk membinasakan para jin dan siluman penghuni Jawa.

Satu di antara ulama sakti itu adalah Syekh Subakir. Dia dikenal sebagai seorang wali keramat dari Persia.

Syekh Subakir yang dipercaya telah menanam “tumbal” di sejumlah tempat di pulau Jawa agar kelak pulau tersebut dapat dihuni umat Islam.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Makam Panjang, Dakwah Islam Pra Walisongo dan Sunan Gunung Jati

Syekh Subakir menanam tumbal di sejumlah tempat di pantai utara Jawa yang dikenal sebagai Makam Panjang.

Makam Panjang berada di sejumlah tempat seperti di Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, dan Jepara yang diyakini sebagai petilasan Syekh Subakir.

Istilah memasang “tumbal” dalam kisah Syekh Subakir, berkaitan dengan usaha rohani menyucikan suatu tempat dengan cara menanam “tanah” di tempat yang dianggap angker.

Masyhur cerita tentang Syekh Subakir yang bertarung dahsyat dengan Sabdo Palon Noyo Genggong.

Pertarungan dahsyat yang terjadi di puncak Gunung Tidar konon katanya menghabiskan waktu hingga 40 hari 40 malam.

Baca Juga: Penemuan Makam Kuno Mirip Fanh-Rang, Jauh Sebelum Sunan Gunung Jati dan Walisongo Ada di Nusantara

Pertarungan dahsyat antara Syekh Subakir dengan Sabdo Palon Noyo Genggong berakhir dengan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang.

Hingga antara Syekh Subakir dengan Sabdo Palon Noyo Genggong akhirnya membuat kesepakatan meliputi:

1. Syekh Subakir dan para pendakwah lainnya boleh menyebarkan Islam namun tidak boleh dengan cara memaksa.

2. Para raja boleh memeluk Islam namun tidak boleh mengganggu adat istiadat dan budaya yang ada di tanah Jawa.

Baca Juga: Fakta Menarik Vinicius Junior, Pahlawan Real Madrid di Final Liga Champions: Nomor 4 Nilai Pasar Meroket

Dengan keberhasilan Syekh Subakir menaklukan tanah Jawa, kelak Sunan Gunung Jati dan Walisongo bisa leluasa menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa, Wallahu a'lam bishawab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x