Makam Panjang berada disejumlah tempat seperti yang terdapat di Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, dan Jepara.
Kelima tempat diatas diyakini sebagai Kuburan Panjang atau bekas petilasan Syaikh Subakir.
Istilah memasang “tumbal” dalam kisah Syaikh Subakir, berkaitan dengan usaha rohani menyucikan suatu tempat, dengan cara menanam “tanah” di tempat yang dianggap angker.
Kisah-kisah legendaris tentang orang Lor asal Persia dan tokoh Syaikh Subakir, tidak saja meninggalkan jejak pada catatan historiografi,
Melainkan menjadi cerita lisan (folk-tale) yang dikaitkan dengan keberadaan makam-makam tua yang dikeramatkan masyarakat.
Seperti dalam tutur yang ada bahwa Syekh Subakir ketika menginjakkan kakinya di tanah Jawa harus berperang melawan bangsa makhluk gaib dan juga siluman yang ada di tanah Jawa.
Bahkan masyhur cerita tentang Syekh Subakir yang bertarung dahsyat dengan Sabdo Palon Noyo Genggong.
Pertarungan dahsyat yang terjadi di puncak Gunung Tidar, yang konon katanya menghabiskan waktu hingga 40 hari 40 malam.
Pertarungan dahsyat antara Syekh Subakir dengan Sabdo Palon Noyo Genggong berakhir dengan tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang.
Hingga keduanya membuat kesepakatan, Sabdo Palon Noyo Genggong menyerahkan pulau Jawa untuk masuk ajaran agama Islam dengan syarat harus menjaga adat tradisi yang sudah ada. Wallahu a'lam bishawab.***