PORTAL MAJALENGKA- Sunan Gunung Jati memiliki murid bernama Sunan Kalijaga yang kelak mewarisi dakwah Islam dengan model pendidikan kearifan lokal.
Salah-satu konsep pendidikan dan dakwah Sunan Kalijaga disiarkan melalui tembang yang berjudul lir-ilir.
Tembang lir-ilir diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada awal abad ke-16, pada runtuhnya kerajaan Majapahit dan mulai masuknya Islam para adipati Kadipaten di Majapahit terutama di pesisir Pulau Jawa.
Baca Juga: Berikut Tembang Gubahan Sunan Kalijaga, Murid Sunan Gunung Jati yang Termasyhur di Masyarakat
Lir-ilir dikenal sebagai tembang dolanan daerah Jawa Tengah. Tembang lir-ilirialah tembang gubahan dari Sunan Kalijaga yang masyhur dan paling banyak dihafal oleh masyarakat jawa hingga saat ini.
Dikutip Portal Majalengka dari Jurnal An-Nafah penelitian 2012 menyebutkan Lir-ilir sebagai berikut:
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako... surak hiyo...
Baca Juga: Selama Berdakwah di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga Dikenal Sebagai Dalang Wayang
Dalam tembang Lir-ilir didalamnya terdapat pendidikan Islam untuk menciptakan manusia yang mampu memberikan pertimbangan antara kehidupan akhirat dan mampu pula menjadi khalifah di muka bumi.