Sampai Berdarah-darah Raden Kian Santang Tak Sanggup Cabut Tongkat Sayyidina Ali, Paman Sunan Gunung Jati

- 28 Mei 2022, 11:59 WIB
Ilustrasi. Sampai Berdarah-darah Raden Kian Santang Tak Sanggup Cabut Tongkat Sayyidina Ali, Paman Walisongo Sunan Gunung Jati
Ilustrasi. Sampai Berdarah-darah Raden Kian Santang Tak Sanggup Cabut Tongkat Sayyidina Ali, Paman Walisongo Sunan Gunung Jati /YouTube Nasib dan Hoki

Diceritakan, Raden Kian Santang kemudian mendatangi peramal karena ingin tahu siapa lawan tangguh yang dapat menandinginya.

Lalu, Raden Kian Santang diberi petunjuk bahwa orang yang dapat menandinginya adalah Sayyidina Ali dari Tanah Arab.

Baca Juga: Batu Cinta di Situ Patenggang Bukti Kisah Cinta Paman Sunan Gunung Jati Raden Kian Santang dan Dewi Rengganis

Sebetulnya, Sayyidina Ali hidup pada abad ke-7 dan telah wafat saat itu. Tetapi mereka dapat dipertemukan secara goib dengan kekuasaan Allah SWT. Wallahu alam.

Raden Kian Santang harus melakoni dua syarat agar dapat bertemu Sayyidina Ali.

Yaitu melakukan semedi di Ujung Kulon dan mengganti nama menjadi Galantrang Setra. Galantrang berarti berani dan Setra berarti bersih atau suci.

Raden Kian Santang segera melakukan perjalanan ke Arab untuk menemui Sayyidina Ali.

Dengan ajian Napak Sancang yang mampu mengarungi lautan dengan berkuda.

Sesampainya di Mekkah, Raden Kian Santang bertemu seseorang dan kemudian menanyakan keberadaan Sayyidina Ali.

Orang tersebut mau memberi tahu keberadaan Sayyidina Ali dengan syarat Raden Kian Santang bisa mencabut tongkat yang ditancapkan di tanah.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: DeskJabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah