Pengembangan Islam di daerah Bengali cenderung dikaitkan dengan keberadaan tokoh-tokoh sufi yang dianggap wali oleh penduduk.
Salah seorang di antara juru dakwah itu adalah Syaikh Jalaluddin at-Tabrizi, murid ulama sufi besar Syihabuddin Suhrawardi. Dalam perjalanan dakwahnya.
Dikisahkan Syaikh Jalaluddin at-Tabrizi singgah di Bengali dan menampilkan keramat-keramat luar biasa yang membuat takjub banyak penduduk.
Salah satu kisah termasyhur adalah hanya dengan memandang seorang tukang susu beragama Hindu, Syaikh Jalaluddin at-Tabrizi telah menjadikan tukang susu tersebut memeluk Islam.
Cara dakwah dengan menggunakan kasih sayang, kedermawanan, toleransi dan penampilan keramat kesaktian Sunan Gunung Jati dan Walisongo diterapkan di Nusantara.
Baca Juga: Kisah Islamnya Prabu Siliwangi di Tangan Sunan Gunung Jati Membuat Penghuni Istana Pajajaran Geram
Dengan cara tersebut Sunan Gunung Jati dan Walisongo lebih berhasil dakwah Islam di Nusantara dibanding di India.***