PORTAL MAJALENGKA - Suku Baduy menganut ajaran Sunda Wiwitan yang dulu pernah dianut oleh Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.
Sunda Wiwitan yang dianut Prabu Siliwangi dan Suku Baduy sekarang ini merupakan ajaran yang memercayai bahwa Tuhan mereka adalah Sanghyang Batara Tunggal.
Prabu Siliwangi dan Suku Baduy sangat percaya dan meyakini kalau Tuhan mereka adalah Sanghyang Batara Tunggal atau Gusti Allah SWT.
Baca Juga: Inilah 3 Suku Paling Ditakuti di Indonesia, Suku Baduy Warisi Kesaktian Prabu Siliwangi
Ajaran Sunda Wiwitan juga mempercayai bahwa mereka adalah umat dari manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, yaitu Nabi Adam As.
Suku Baduy juga sangat memegang teguh aturan dan larangan adat yang turun temurun. Merreka pegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 10 pedoman yang Suku Baduy dijadikan patokan dalam kehidupan sehari-hari yang biasa disebut Dasa Sila Suku Baduy.
Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Mang Baduy yang diunggah pada 7 Maret 2022, dengan judul "Rukun Baduy II pedoman dasar hidup orang orang Baduy," Dasa Sila Suku Baduy meliputi sebagai berikut:
1. Moal megatkeun nyawa nu lian, artinya tidak akan membunuh orang lain;
2. Moal mibanda pangaboga nu lian, artinya tidak akan mengambil harta orang lain;
Baca Juga: Hasil Latihan FP2 MotoGP Italia 2022: Aleix Espargaro Tercepat, Ini Posisi Marc Marquez
3. Moal linyok moal bohong, artinya tidak akan ingkar tidak akan pernah bohong;
4.Moal mirucaan kana inuman, artinya tidak akan ikut untuk mabuk-mabukan;
5. Moal midua ati kanu sejen, artinya tidak akan menduakan hati dengan yang lain;
6. Moal barang dahar dina waktu nu ka kungkung peuting, artinya tidak akan makan pada waktu malam hari;
7. Moal make kekembangan jeung seuseungitan, artinya tidak akan memakai parfum;
8. Moal ngagegenah geunah geusan sare, artinya tidak akan pernah melelapkan diri dalam tidur dan bermalas-malasan;
9. Moal nyulakeun ati ku igel gamelan kawih atawa tembang, artinya tidak akan menyenangkan hati dengan tari tarian dan lagu-lagu;
10. Moal make emas atawa salaka, artinya tidak pernah memakai emas atau permata.
Itulah sedikit tentang ajaran Sunda Wiwitan yang diyakini pernah dianut oleh Prabu Siliwangi dan kini menjadi kepercayaan Suku Baduy Banten. Wallahu alam bishowab.***
Disclaimer: artikel ini dibuat menurut satu sumber yang ada, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan versi dengan sumber lainnya.