Network
PORTAL MAJALENGKA - Istri Sunan Gunung Jati Nyimas Kawunganten memiliki wajah yang sangat ayu khas Jawa.
Dengan tubuh yang tinggi langsing dan wajah yang sangat cantik jelita dibalut pakean adat Jawa menambah kecantikan terpancar dari Istri Sunan Gunung Jati ini.
Bahkan kecantikan istri Sunan Gunung Jati Nyimas Kawunganten ini tersiar hingga ke negeri Champa (saat ini Vietnam).
Baca Juga: Kisah Pangeran Muhammad Murid Sunan Gunung Jati dengan Ratu Sindangkasih, Asal Usul Majalengka II
Dikutip Portal Majalengka dari Babad Alas Lebak Sungsang Asal Usul Kedokan Bunder, tentang Pertarungan Raja Champa dengan Nyimas Kawunganten.
Dikisahkan Nyimas Kawunganten mendapatkan isyarat melalui mimpinya untuk pergi membabat Alas Lebak Sungsang.
Dengan izin dari Sunan Gunung Jati yang menjadi suami dari Nyimas Kawunganten akhirnya pergi untuk membabat Alas Lebak Sungsang.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Indonesia U23 Vs Malaysia U23 di Perebutan Perunggu SEA GAMES 2022
Singkat cerita Nyimas Kawunganten berhasil membabad Alas Lebak Sungsang dengan kesaktiannya ia mampu menaklukan siluman ular penunggu Alas Lebak Sungsang.
Alas Lebak Sungsang yang semula hutan belantara yang dikenal sangat angker mulai banyak didatangi warga yang ingin bermukim disana.
Namun ada syarat yang diberikan Nyimas Kawunganten kepada para pendatang ini, istri Sunan Gunung Jati ini mengajukan syarat agar mereka mau masuk Islam.
Alas Lebak Sungsang berubah nama menjadi Kedokan Bunder setelah terjadi pertarungan antara Nyimas Kawunganten dengan seorang Raja Champa.
Istri Sunan Gunung Jati yang sangat cantik jelita dengan kesaktian yang sangat luar biasa hingga tenar ke manca negara.
Bahkan kecantikan yang dimiliki Istri Sunan Gunung Jati Nyimas Kawunganten terkenal hingga ke Negeri Champa ( saat ini dikenal dengan Negara Vietnam )
Raja Champa pun penasaran dengan kecantikan Nyimas Kawunganten, bahkan hingga ingin mempersuntingnya.
Jio Phak dan dua pengawalnya diiringi 40 prajurit ikut dalam perjalanan mencari Nyimas Kawunganten.
Jio Phak berhasil menemukan Nyimas Kawunganten dan terpesona dengan kecantikan yang dimilikinya.
Hingga Raja Champa Jio Phak mengutarakan keinginannya untuk mempersunting Nyimas Kawunganten.
Nyimas Kawunganten yang dapatkan lamaran ini, dengan tegas ia menolaknya, karena sudah memiliki suami Sunan Gunung Jati.
Jio Phak selaku seorang Raja Champa pun murka karena keinginannya ditolak oleh Nyimas Kawunganten.
Pertarungan dahsyat antara Nyimas Kawunganten dengan putra Raja Champa Jio Phak pun tak bisa dihindarkan.
Jio Phak dibantu oleh Jiau GO dan Qi Pa Lhiang mengeroyok Nyimas Kawunganten yang bertarung sendirian melawannya..
Dalam Pertarungan tiga lawan satu Nyimas Kawunganten Hampir dikalahkan oleh Jio Phak dan kawannya.
Mengetahui Nyimas Kawunganten di Alas Lebak Sungsang dalam keadaan berbahaya Pangeran Walang Sungsang datang ke sana.
Pangeran Walang Sungsang memberikan satu buah pusaka sakiti berupa golok cabang kepada Nyimas Kawunganten,
Golok Cabang itu disabetkan ke tanah oleh Nyimas Kawunganten dan sesuatu yang dahsyat terjadi bagaikan petir menyambar.
Jio Phak Jatuh Terduduk (Kedodok) dan kemudian sekarat, darah bekas sekarat itu membentuk Bundar (Jawa = Bunder).
Dan sejak saat itu Alas Lebak Sungsang berganti nama menjadi Kedokan Bunder yang memiliki arti kedodok dan bunder (Jatuh terduduk, dan bekas darah bundar).
Itulah sekelumit cerita asal mula berganti namanya Alas Lebak Sungsang menjadi Kedokan Bunder.
Sejarah Nyimas Kawunganten Istri Sunan Gunung Jati ini tercatat dalam buku sejarah Babad Tanah Kedokan Bunder, Wallahu'alam bishowab.***
