Sumber Sejarah Catat Sunan Ampel Jadi Bupati Pertama Surabaya

- 16 Mei 2022, 21:38 WIB
Peziarah memadati kompleks makam Sunan Ampel, guru Sunan Gunung Jati. Sumber sejarah mencatat Sunan Ampel jadi bupati pertama Surabaya.
Peziarah memadati kompleks makam Sunan Ampel, guru Sunan Gunung Jati. Sumber sejarah mencatat Sunan Ampel jadi bupati pertama Surabaya. /Zona Surabaya Raya / Ainnur Rizky/

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Ampel adalah salah satu dari sekian banyak guru Sunan Gunung Jati.

Selain dari guru-gurunya di Makkah, Sunan Gunung Jati memperlajari ilmu tarekat pada Sunan Ampel.

Sebelum mendapat gelar Sunan Ampel, guru Sunan Gunung Jati ini bernama asli Raden Rahmat.

Baca Juga: PERJALANAN Sunan Ampel Wali Tertua, Guru dari Para Wali Termasuk Sunan Gunung Jati

Raden Rahmat juga dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam sempat diangkat menjadi imam di Surabaya.

Hal itu seperti dilansir Portal Majalengka dari buku sejarah Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto tentang kisah dan sejarah Sunan Ampel.

Babad Ngampel Denta menuturkan bahwa pengangkatan resmi Sunan Ampel sebagai imam di Surabaya.

Baca Juga: Pengembaraan Sunan Gunung Jati Untuk Mencari Guru-guru Hebat Hingga Sunan Ampel di Ampel Denta

Menurut sumber legenda Islam yang dicatat H.J. De Graaf & Th.G.Th. Pigeaud dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa menyebutkan, peralihan dari Majapahit ke Mataram, Sunan Ampel diangkat jadi imam Masjid Surabaya oleh Arya Sena.

Penempatan Sunan Ampel di Surabaya, selain dilakukan secara resmi oleh Arya Sena, juga disertai oleh keluarganya.

Dalam perjalanan menuju Ampel Denta, dikisahkan Sunan Ampel melewati
daerah Pari, Kriyan, Wonokromo, dan Kembang Kuning yang berupa hutan.

Baca Juga: Persib Bandung Rapatkan Barisan, Robert Alberts Beberkan Rencana ke Depan

Di tempat itu, Sunan Ampel bertemu dengan Ki Wiryo Saroyo. Menurut sumber
lain Ki Wira Jaya yang kemudian menjadi pengikutnya.

Sementara menurut Babad Tanah Jawi, sewaktu tinggal di kediaman Ki Bang Kuning, Sunan Ampel menikah dengan putrinya yang bernama Nyi Mas Karimah.

Dari pernikahan Sunan Ampel dan Nyi Mas Karimah itu lahir dua orang putri, yaitu Mas Murtosiyah dan Mas Murtosimah.

Baca Juga: Tanpa Alasan, Ciro Alves dan David da Silva Tidak Hadir Pertemuan Pertama Persib Bandung

Selama tinggal di kediaman Ki Bang Kuning, Sunan Ampel dikisahkan membangun masjid dan menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat sekitar.

Ki Bang Kuning yang menjadi mertua Sunan Ampel ikut serta mengembangkan dakwah Islam di sekitar kediamannya.

Oleh karena Ki Bang Kuning memiliki putri bernama Nyi Mas Karimah, maka ia dijuluki Mbah Karimah. Memiliki arti ‘bapaknya Si Karimah’.

Baca Juga: KIPER dan STRIKER Terbaik Disatukan Bos Persib Bandung Teddy Tjahjono, Pesan Ciro Alves Untuk Bobotoh

Dengan nama itu, ia lebih dikenal masyarakat sekitar sebagai sesepuh desa. Sehingga saat wafat makamnya dijadikan tempat ziarah.

Menurut Serat Walisanga, Raja Majapahit tidak langsung mengangkat Sunan Ampel di Ampel Denta. Melainkan menyerahkan kepada Adipati Surabaya.

Adipati Surabaya saat itu yang menjadi bawahan Majapahit bernama Arya Lembusura, yang beragama Islam.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Satukan Kerajaan Sunda dan Galuh, Sang Kakek Sunan Gunung Jati Diangkat Jadi Raja

Arya Lembusura dikisahkan menunjuk Raden Santri Ali menjadi imam di Gresik dengan gelar Raja Pendita Agung dengan nama Ali Murtala atau disebut juga Ali Murtadho.

Setelah itu, Arya Lembusura menunjuk Sunan Ampel sebagai imam di Surabaya,

Sunan Ampel tinggal di Ampel Denta dengan gelar Sunan Ampel Denta, dengan nama Pangeran Katib.

Baca Juga: JADWAL SEMIFINAL SEA Games 2022, Timnas Indonesia Bertemu Rival Abadi Malaysia

Bahkan, dikisahkan Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri dari Arya Teja dari Tuban.

Menurut Sedjarah Dalem, Arya Teja dari Tuban menikahi putri Arya Lembusura dan menurunkan bupati Tuban.

Itu berarti, Nyai Ageng Manila yang dinikahi Sunan Ampel itu adalah cucu perempuan Arya Lembusura.

Baca Juga: Hasil Liga italia, Kemenangan Inter Milan atas Cagliari, Paksa Scudetto Hingga Pekan Akhir

Oleh karena terhitung cucu menantu Arya Lembusura, maka pada saat Arya Lembusura mangkat, Sunan Ampel mengganti kedudukan sebagai penguasa Surabaya,

Sebagaimana dikisahkan sumber-sumber tertulis seperti Sedjarah Regent Soerabaja yang mencatat bahwa Sunan Ampel adalah bupati pertama Surabaya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah