PORTAL MAJALENGKA - Syekh Siti Jenar memiliki perbedaan dalam cara mendakwahkan ajaran Islam dengan Sunan Gunung Jati dan Walisongo lainnya.
Sunan Gunung Jati lebih banyak mengajarkan ilmu Syariat kepada masyarakat yang terbilang masih awam dan masih dasar dalam mengenal Islam.
Berbeda dengan Sunan Gunung Jati justru Syekh Siti Jenar lebih banyak mengajarkan tentang ilmu makrifat, ilmu tingkatan tinggi dalam ilmu ke-tauhidan.
Baca Juga: Misteri Makam Syekh Siti Jenar, Benarkah Berada di Area Pemakaman Sunan Gunung Jati?
Dikutip Portal Majalengka dari buku Sejarah Atlas Walisongo, karya Agus Sunyoto, bagaimana ajaran Syekh Siti Jenar begitu berkembang dengan pesat.
Naskah Nagara Kretabhumi Sargha III pupuh 77-78, mengisahkan bahwa setelah kembali dari menuntut ilmu di Baghdad, Syaikh Siti Jenar pergi ke Malaka
Syekh Siti Jenar kemudian mengajarkan ilmu agama sampai dikenal dengan gelar Syaikh Datuk Abdul Jalil.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Sembunyikan Syekh Siti Jenar dari Kejaran Pasukan Demak
Selain dikenal Syekh Datuk Abdul Jalil, Syekh Siti Jenar juga dikenal dengan nama Syaikh Datuk Jabal Rantas.