PORTAL MAJALENGKA – Hari Raya Nyepi merupakan Tahun Baru Saka yang dirayakan umat Hindu di Bali dan jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
Menjelang Hari Raya Nyepi, banyak rangkaian kegiatan sosial dan spiritual yang dilakukan umat Hindu di Bali.
Rangkaian upacara Hari Raya Nyepi diawali dengan upacara Melasti yang memiliki pesan spiritual agar manusia kembali membersihkan dan menyucikan diri. Sehingga memiliki kesiapan baik sekala dan niskala (jasmani dan rohani).
Baca Juga: Perhatian! ASN Dilarang ke Luar Daerah Saat Libur Isra Miraj dan Nyepi 2021
Kemudian sehari sebelum Nyepi adalah Hari Tawur Agung Kasanga yang pada hakikatnya untuk mendoakan keselamatan dunia beserta semua ciptaan-Nya.
Puncaknya adalah pada Hari Raya Nyepi. Umat Hindu di Bali melakukan empat pantangan yaitu pantang makan, pantang bekerja, pantang bepergian, dan pantang mencari hiburan.
Namun, pada saat malam sebelum Nyepi atau yang biasa disebut Pengerupukan, ada tradisi mengusung Ogoh-ogoh atau boneka raksasa dan diarak keliling desa.
Baca Juga: Persija Jakarta vs Persib Bandung, Adu Ketajaman David da Silva Lawan Makan Konate
Ogoh-ogoh menurut KBBI adalah patung yang terbuat dari bambu, kertas, dan sebagainya berbentuk raksasa dan lain-lain yang diarak keliling desa pada hari tertentu (biasanya sehari menjelang Nyepi).