PORTAL MAJALENGKA – Dalam salah satu hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW itu membayar zakat fitrah dengan kurma.
Kemudian imam Syafi’i memberikan kesimpulan bahwa zakat fitrah itu menggunakan makanan pokok dari setiap negara.
Hal ini memang terjadi sebab kondisi wilayah dari masing-masing negara itu beda. Sehingga imam Syafi’i mengatakan makanan pokok.
Baca Juga: Chord Gitar Lagu Untukmu oleh Iwan Fals feat Nadin Amizah, Pertanyakan Makna Hidup
Seperti dalam kasus kesunnahan untuk mengunyahkan bayi dengan hal manis. Dulu, Rasulullah Muhammad SAW menggunakan kurma.
Namun, hal itu tidak bisa dilakukan di setiap negara, makanya dalam fikih disebutkan kalau tidak ada kurma maka menggunakan makanan apa saja yang penting manis. Lanjut Gus Baha
Selain itu ternyata letak geografis juga bisa mempengaruhi apa yang disabdakan nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Meski Puji Sirkuit Mandalika, Luca Marini Beri Masukan Ini
Dalam kasus mengeluarkan air kecil ataupun besar, nabi Muhammad SAW memerintah masyarakat Makkah dan Madinah untuk menghadap Barat atau Timur.
Hal ini bertujuan supaya orang yang mengeluarkan air kecil atau besar tidak menghadap atau membelakangi kiblat atau Ka’bah.
Di Indonesia, malah sebaliknya, kalau orang yang sedang buang air kecil atau besar menghadap barat atau timur maka otomatis menghadap atau membelakangi kiblat.
Sehingga di Indonesia anjurannya menghadap selatan atau utara. Ucap Gus Baha.
Begitu lah permasalahan zakat fitrah. Meskipun nabi Muhammad Saw menggunakan kurma, tapi di Indonesia menggunakan beras.
Sebab hasil dari ijtihad imam Syafi’i terhadap hadits nabi Muhammad Saw adalah makanan pokok dari setiap negara.***