Cakrabuana sebuah gelar jabatan Raksabumi bertugas dalam struktur pemerintahan desa kala itu yang mengurusi tata kelola tanah atau bumi.
Setelah Ki Danusela meninggal, Pangeran Walngsungsang mewarisi jabatan sebagai Kuwu Caruban, atau menjadi kuwu ke II Caruban.
Sejak kecil Pangeran Walangsungsang memang orang terpelajar yang biasa hidup di istana, maka tata kelola pemerintahan Caruban beliau kelola dengan profesional.
Baca Juga: SHIN TAE-YONG Siapkan Cikal Bakal Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia
Atas kecerdasannya, Caruban menjelma menjadi sebuah desa yang maju, bahkan menjadi kota pesisir utara yang ramai dikunjungi orang.
Majunya Caruban di tangan Walangsungsang menarik perhatian pusat kerajaan Pajajaran, sehingga penyelidikan tentang Caruban oleh kerajaan kemudian dilakukan.
Utusan kerajaan Pajajaran kaget setelah mengetahui bahwa Kuwu Caruban merupakan anak Prabu Siliwangi yang telah lama keluar dari istana.
Utusan Kerajaan Pajajaran kemudian melaporkan pada rajanya. Mendapati laporan dari bawahannya, Prabu Siliwangi merasa bangga pada anaknya karena sukses memakmurkan wilayah.
Di kemudian hari, Walangwungsang diangkat menjadi penguasa Caruban dengan gelar Sri Manggana.