Kemudian Gus Miftah mengutip ayat-ayat Al-Quran terkait penciptaan manusia.
"Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa," jelas Gus Miftah.
Baca Juga: Hasil Laga Ke-2 Indonesia vs Timor Leste Skor 3-0, Garuda Geser Singapura di Ranking FIFA
Hal itu ada penjelasan medisnya. Seperti yang belum lama ini terjadi pada Aprilio Manganang.
Gus Miftah lantas membandingkan dengan kondisi Dorce Gamalama. Seperti yang diketahui, Dorce mengubah kelaminnya atas kemauan sendiri, bukan karena kondisi medis.
"Nah, yang saya dengar tentang Bunda Dorce ini, kalau beliau dulu yang saya dengar ya beliau kan terlahir sebagai laki-laki, kemudian dioperasi transgender menjadi seorang perempuan. Nah, bagaimana kalau kondisi seperti ini? Artinya, pengebumiannya sepanjang yang saya tahu, yaitu kembali ke kodrat asal dulu dia dilahirkan," ujarnya.
Ada pun perbedaan yang sangat jelas terkait pengurusan jenazah antara laki-laki dan perempuan. Mulai dari cara memakaikan kain kafan, salat dan doa jenazahnya pun berbeda.
Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan Sumber Daya Manusia Unggul di IKN Nusantara
"Soal kain kafan, perempuan jauh lebih banyak. Kemudian soal salat jenazah niatnya dan lain sebagainya, ini kan berbeda. Siapa pun yang lahir (laki-laki atau perempuan), sesuai dengan jenis kelaminnya ya itulah cara dia dimakamkan," tutur Gus Miftah.
Disebut Gus Miftah, khunsa adalah orang yang dalam tanda kutip berjenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.