Oleh karenanya, Abi Quraish mengungkapkan bahwa orang-orang bijak berkata 'silakan marah tetapi upayakan jangan tampak di air muka'.
Sehingga, Abi Quraish menjelaskan bahwa kita bisa menahan amarah yang bukan pada tempatnya, yaitu jangan sampai kelihatan di muka, kalau harus kelihatan di muka jangan sampai lidah bergerak.
Kalau harus lidah berucap, jangan sampai melampaui batas. Kalau harus melampaui batas, jangan sampai tangan bergetar.
"Jadi kan ada bertingkat-tingkat nih orang marah. Jadi agama tidak mau kita marah tidak pada tempatnya, boleh marah tetapi diukur dan ditahan dulu itu amarah.
Sehingga menurutnya pengendalian amarah itu berkaitan dengan pengendalian nafsu. Abi Quraish Shihab menyarankan agar ketika ketika ada yang memaki maka berdoalah.
"Kalau ada orang yang memaki kamu katakan padanya 'Kalau makian kamu benar, saya memohon semoga Tuhan mengampuniku. Kalau salah, saya memohon semoga Tuhan mengampunimu," jelas Abi Quraish.
Abi juga mengatakan bahwa terkait pengendalian amarah ini merupakan ajaran semua agama dan semua agama mengajarkannya.***